DepokNews – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-6 Komunitas Eco Enzym Nusantara (EEN) yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2025, RW 006 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok ditetapkan sebagai lokasi untuk merayakannya (Sabtu,18 Oktober 2025).
Hadir Bu Juliana Ojong Sekjen Komunitas EEN Pusat, Pak Ketut Budianto Ketua Komunitas EEN Jabodebek dan Pak Pius Wisnu Ketua Komunitas EEN Kota Depok serta beberapa relawan komunitas EE Nusantara Depok.
Acara ini juga dihadiri Bu Herlina Maharani Lurah Depok Jaya, Bapak Hafid Nasir (aleg DPRD Kota Depok), para Ketua RW, RT, PKK, Ketua Bank Sampah setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga sekitar.
“Saya yang pernah hadir pada saat penuangan cairan EE di Situ Pendongkelan di awal tahun 2025, berharap selanjutnya Situ Rawa Besar dijadikan lokus penuangan cairan EE berikutnya. Alhamdulillah diakomodir oleh pengurus EEN,” jelas Hafid, Anggota DPRD Kota Depok sekaligus Ketua Fraksi PKS.
“Kenapa saya usulkan RW 006 menjadi tuan rumah, karena beberapa kearifan lokal di sana, berbatasan dengan jalan Arif Rahman Hakim yang setiap hari Minggu dilewati peserta Car Free Day sehingga pelaku UMKM RW 006 bisa berjualan disana, termasuk ada UMKM Center di Jalan Raya Nusantara. RW 006 juga berbatasan dengan Pasar Depok Jaya yang pastinya disana banyak sisa buah-buahan yg masih layak untuk dijadikan EE,” imbuh aleg PKS Dapil Pancoran Mas ini.
Pak Hafid menambahkan bahwa RW 006 juga bersebelahan dengan tiga sekolah yang bisa diusulkan untuk sosialisasi EE kepada peserta didik, dan juga bersebelahan dengan Situ Rawa Besar sehingga Situ Rawa Besar bisa terjaga kualitas airnya dan perbaikan ekosistem.
Alhamdulillah dalam penuangan EE perdana tersebut terkumpul 328 liter EE yang hari itu langsung dituang ke Situ oleh Lurah Depok Jaya, pak Hafid Nasir dan pak Ketut Budianto.
Berdasar hitungan sesuai dengan debit air dan luas Situ, kira-kira 7500 liter cairan EE yang dibutuhkan. Semoga bisa tercapai dalam waktu 1 tahun.
“Penuangan Eco Enzym di Situ Rawa Besar diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki kualitas air dan ekosistem situ. Namun, perlu diingat bahwa hasilnya mungkin memerlukan waktu dan perlu dipantau secara teratur. Setelah penuangan cairan EE, diharapkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bisa berpartisipasi berapa PH Air Situ sebelum dan setelah penuangan cairan EE,” tutup Pak Hafid.







