DepokNews, ACEH BARAT— Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di kawasan transmigrasi Aceh Barat mendapat dorongan baru melalui pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang digelar pada 21 November 2025 di Kantor Kecamatan Woyla Barat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Ekspedisi Patriot bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (Gen-A), dengan melibatkan 22 peserta yang merupakan perwakilan kader ibu dari desa Alue Keumuneng, Simpang Teumarom, Gunong Pulo, dan Karang Hampa. Pelatihan berlangsung selama setengah hari sebagai bagian dari rangkaian program Ekspedisi Patriot.
Keterbatasan akses kesehatan serta kapasitas kader di wilayah transmigrasi menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan ini. Dua dosen Keperawatan Maternitas dari Universitas Indonesia, Dr. Ns, Tri Budiati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat dan Ns. Suryane Sulistiana Susanti, S.Kep., M.A., Ph.D. menyampaikan materi mengenai Pemberian ASI pada Kondisi Kekeringan dan Diet Sehat dan Berkelanjutan. Pemberian demonstrasi langsung mengenai tekstur MPASI yang tepat sesuai usia baduta dijelaskan oleh dosen Keperawatan Anak sekaligus Ketua Tim Ekspedisi Patriot Aceh Barat Output 1, Ns. Astuti, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.A
Camat Woyla Barat dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya pemerataan pengetahuan kesehatan hingga wilayah transmigrasi. “Kami sangat senang sekali kami mendapatkan pelatihan ini khususnya kawasan transmigrasi. Kita tahu sendiri memang akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ini kan masih dibilang cukup kurang, sehingga dengan adanya pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi kami,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Tri Budiati menyoroti urgensi peningkatan kompetensi kader dalam kondisi geografis yang menantang. “Kader merupakan perpanjangan tangan dunia kesehatan. Di daerah yang akses kesehatannya terbatas, kader adalah garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat. Termasuk terkait pengetahuan dasar mengenai ASI dan manajemen laktasi yang efektif,” tutur beliau.
Pelatihan ini juga memberikan ruang praktik langsung sehingga peserta dapat mempelajari tekstur makanan pendamping ASI sesuai standar kesehatan, terutama untuk bayi di usia kritis 6–24 bulan. Tim Ekspedisi Patriot menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi pijakan awal bagi penguatan kapasitas kader secara berkala di wilayah transmigrasi Aceh Barat.
Dengan berjalannya program ini, kerja sama lintas lembaga diharapkan mampu mempersempit kesenjangan pengetahuan kesehatan antara pusat layanan perkotaan dan desa transmigrasi, sekaligus memperkuat ketahanan keluarga dalam menghadapi isu gizi dan kesehatan ibu-anak di daerah terpencil.







