DepokNews– Anggota DAde Firmansyah mengaku mendapat fakta, jika tumpukan sampah belum terangkut selama 3 hingga 4 hari terakhir. Kondisi ini terjadi karena armada pengangkut milik DLHK Kota Depok sedang diperbaiki.
“Solusi jangka pendek seperti percepatan perbaikan armada harus dibarengi dengan solusi jangka panjang berupa penambahan unit kendaraan pengangkut,” terang legislator dari Fraksi PKS ini
“Titik-titik rawan penumpukan sampah harus menjadi prioritas penanganan pemerintah daerah,” jelas Ade Firmansyah.
Sebab itu, wakil rakyat Dapil Cilodong – Tapos ini berkomitmen guna mendorong penambahan armada.
“Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan kualitas hidup warga,” tegas Ade Firmansyah.
Tak hanya fokus pada aspek hilir, Ade Firmansyah juga menyoroti pentingnya penguatan pengelolaan sampah di tingkat hulu. Dia meminta Pemkot Depok agar mengalokasikan anggaran khusus sebagai stimulus, bagi pegiat bank sampah di tingkat RW.
“Saya mendorong agar pemerintah memberikan intervensi anggaran langsung kepada pelaku bank sampah di 930 RW se-Kota Depok. Ini penting untuk membangkitkan kembali semangat pemilahan sampah rumah tangga,” ungkap Ade Firmansyah.
Ia juga menekankan agar pengelolaan sampah masuk dalam kebijakan penganggaran jangka menengah daerah.
“Dalam RPJMD, saya mengusulkan agar tema pengelolaan sampah berbasis hulu dimasukkan ke dalam skema mandatory spending dari dana kelurahan sebesar Rp300 juta per RW,” tambahnya.
Lebih jauh, Ade Firmansyah menyatakan dukungan terhadap kebijakan nasional dalam mengolah sampah menjadi energi listrik. Kota Depok sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu wilayah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PLTSa).
Sumber : radar.com







