Depok News – Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ade Supriyatna mengapresiasi kegiatan rembuk stunting yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok dengan target Depok bebas stunting, serta pencapaian angka stunting Kota Depok yang terendah se-Jawa Barat.
“Kondisi Depok bebas stunting harus diusahakan dari hulu ke hilir, dan tidak terlepas dari pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada beberapa jenis pelayanan dasar, seperti pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir, balita, dan usia produktif.
Dengan cakupan layanan bayi dan balita yang sudah hampir mencapai 100%, data stunting di lapangan harusnya sudah mendekati kondisi sebenarnya. Sehingga intervensi pemerintah di hilir dapat dilakukan dengan perlakuan intensif pada balita stunting dengan monitoring yang ketat sehingga dalam waktu tertentu dapat diselesaikan,” imbuh aleg PKS Dapil Cimanggis ini.
AdeS, sapaan Ade Supriyatna, menambahkan bahwa yang tidak kalah penting adalah pelayanan kesehatan pada usia produktif, terutama untuk jenis kelamin perempuan, yang akan memberikan data kondisi kesehatan perempuan usia produktif (15-59 tahun) di Kota Depok. Dari hasil laporan pencapaian SPM untuk pelayanan kesehatan pada usia produktif masih cukup rendah.
“Hal ini harus segera diperbaiki karena merupakan kegiatan penanganan di hulu dari prevalensi stunting. Kita ingin seluruh perempuan di Kota Depok mendapat layanan skrining kesehatan, sehingga pemerintah kota dapat melakukan intervensi kesehatan dan memastikan para calon ibu pada kondisi terbaik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi dan balita,” tegas AdeS.
“Selain itu, keterlibatan berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi, komunitas, dunia usaha, dan lain-lain dapat memperkuat kampanye calon ibu sehat ini sebagai sebuah gerakan sosial perempuan di Kota Depok yang siap melahirkan dan menumbuhkembangkan anak sehat dan cerdas di Kota Depok,” pungkas AdeS. (Hai)