Aleg PKS Tinjau Lokasi Banjir di Kota Bekasi, Warga Apresiasi PKS Sigap Membantu

DepokNews, Bekasi – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Hj. Nur Azizah Tamhid, B.A., M.A. meninjau lokasi terdampak banjir di Perumahan Pondok Hijau Permai 2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Ahad (21/2). Pada kesempatan ini, Nur Azizah turut memberikan donasi kepada warga korban banjir akibat hujan yang melanda sejak Jumat malam. Menurut keterangan warga, banjir juga terjadi karena lokasi ini merupakan tempat yang paling rendah se Kecamatan Rawalumbu.

Menurut Sekretaris RW 24, Hariyanto, S.Sos, di Perumahan Pondok Hijau Permai, jumlah masyarakat yang terdampak banjir ada 3.000 KK lebih. Dari 46 RW di Kelurahan Pengasinan, RW 24 ini yang terparah mengalami banjir. Sementara itu Hariyanto mengaku, dalam setiap musibah banjir dirinya selalu dibantu oleh relawan PKS yang selalu siap tanggap bencana.

Pemerintah Kota Bekasi sudah memberikan bantuan sembako untuk diolah di dapur umum, berupa makanan mentah, namun, bantuan itu tetap belum mencukupi. Dalam sehari warga membutuhkan 2.000 bungkus. Satu keluarga itu minimal dapat dua bungkus.

“Di awal banjir karena belum banyak bantuan, setiap keluarga hanya kebagian jatah satu bungkus dalam sehari. Alhamdulillah, sudah dua hari ini kami dapat bantuan dari PKS. Yang secara rutin mengirimkan makanan di pagi hari sebanyak 200 bungkus dan malam hari 300 bungkus. Karena sejak awal saya sendiri yang berinisiatif membuka posko, jadi bisa dibayangkan kalau tidak ada donatur yang membantu, seperti apa jadinya? Alhamdulillah PKS selalu siap siaga membantu kami”, papar Hariyanto.

Menurut Hariyanto, banjir yang sudah langganan melanda setiap tahun sejak tahun 2003 ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. “Warga yang terdampak banjir ini 80% memilih untuk menetap sedangkan 20% lainnya mengungsi. Salah satu penyebabnya adalah crossing toll di bawah tol Grandhika. Karena crossing toll nya itu sangat sempit sehingga air masuk ke Pondok Hijau dan tidak bisa melewati outlet (crossing toll) dengan leluasa. Terlebih dengan adanya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, itu sangat mengganggu”, jelas Hariyanto.

Menurutnya, salah satu tiang pancang kereta cepat, sebagian posisinya ada di saluran air. “Sebagian warga sudah ada yang pergi menghadap PUPR menyampaikan masalah tersebut . Pihak PUPR menjawab memang titiknya di situ dan tidak bisa dirubah. Seharusnya kan ada kompensasi, kompensasi tersebut dengan dibangunkan crossing toll ulang, tapi dari pihak PUPR belum melakukan tindakan apa pun”, imbuhnya.

Selain itu, penyebab banjir juga dikarenakan luapan air sungai yang berasal dari anak sungai kali Bekasi yang rencananya akan di normalisasi tapi belum ada realisasi hingga saat ini. Melalui Nur Azizah selaku Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil Kota Bekasi dan Depok, warga berharap segera ada solusi, dan tindakan dari pemerintah untuk segera menanggulangi sumber permasalahan dalam bencana banjir ini.

“Terimakasih kepada ibu Nur dan PKS, atas perhatiannya kepada kami, semoga dapat mengaspirasikan problema yang saat ini kami hadapi. Saya titip pesan saja, salah satunya solusi dari PUPR yang akan melakukan normalisasi di kali Bekasi, dan mengokohkan tanggul, semoga segera ada realisasinya”, ungkap Heriyanto.

Nur Azizah turut mengapresiasi Heriyanto selaku sekertaris RW yang begitu sigap mengayomi warga yang terkena musibah banjir, juga tim relawan PKS Kota Bekasi, selalu siaga sebagai garda depan dalam bencana banjir ini.

“Saya turut berterimakasih dan semoga segala jerih payah dan upaya mulia pak Sekertaris RW beserta jajaran, mendapatkan balasan dari Allah SWT. Saya juga mendoakan tim Relawan PKS ini selalu istiqomah untuk terus melayani masyarakat”, ungkap Nur Azizah.

Nur Azizah turut menambahkan, terkait info salah satu tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung yang berdiri pada sebagian saluran air, semestinya PUPR sebagai pemerintah bertanggung jawab mengendalikan dampak lingkungannya. “Semestinya sebelum kontraktor membangun tiang pancang, diarahkan untuk dipindah lokasinya agar tidak mengganggu aliran air atau dibangun aliran air pengganti sehingga kondisi lingkungan semakin baik setelah berdirinya tiang pancang kereta cepat”, pungkas Nur Azizah.