Apes, Tas Raib di KRL Pemuda Ini Pasrah

DepokNews- Malang nian yang dialami seorang penumpang KRL Commuter Line. Ady Anugrahadi harus merelakan tas ransel miliknya, lantaran karyawan swasta itu lupa menaruh barangnya di dalam kereta. Ia tersadar ketika dirinya turun di Stasiun Cilebut. Pria berkacamata itu  berupaya barang kepunyaannya kembali. Naas, tas nya pun raib tanpa jejak usai dirinya memeriksa dan menanyakan hal tersebut ke petugas.
Peristiwa itu dialami nya pada Sabtu malam (4/11). Ketika itu dirinya hendak pulang ke rumah usai bekerja di kawasan Jakarta.
“Saya taruh tas di bagasi atas KRL Commuter Line. Ketika turun di stasiun Cilebut saat melakukan tapping ticket, saya baru inget tas tertinggal. Tapi kereta udah jalan,” kata Ady.
Setelah mengetahui tas nya tertinggal, ia langsung melapor ke petugas KRL Commuter Line. Ady diminta menunggu di dalam ruangan pusat informasi. Namun usai menunggu hampir 30 menit hasilnya nihil.
“Kata petugas, barang saya tidak ada yang menemukan,” ungkapnya.
Dengan berbagai cara ia pun  terus berupaya mencari tas nya yang hilang. Ady meminta nomer Kereta Api yang ditumpanginya.
“Saya kembali diminta nunggu sama petugas, katanya kalau saya nyusul kereta nya udah berangkat. Nomer kereta KA 1251,” ucapnya.
Selang berapa menit, kereta yang dimaksud sampai ke stasiun Cilebut, Ady langsung  naik ke dalam dan mencari barang bawaannnya dari satu gerbong ke gerbong lainnya. Namun apa daya, usahanya tidak membuahkan hasil. Dia tidak melihat tas miliknya.
Ia mengungkapkan ketika berada di gerbong tengah dia menemukan petunjuk akan  keberadaan tasnya. Salah seorang Office Boy mengaku melihat tasnya.
“Dia lihat tas saya warnanya abu-abu, petugas OB ini bilang kalau isinya pakaian dalam bukan, saya jawab iya,” ungkap Ady.
Diakui Ady setelah mengetahui titik terang keberadaan tas nya, ia diantar petugas kereta yang berada di depan. Lagi-lagi kosong, dia malah di lempar-lempar.
“Saya seperti dilempar-lempar. Disuruh ke depan terus tanya ke belakang, saya ke belakang suruh tanya ke pusat informasi di Bogor,” tuturnya.
Tak mau berlama-lama diapun bergegas ke stasiun Bogor. Saat itu, orang yang bertugas bernama Antoni juga mengaku bingung lantaran tidak ada orang yang menyerahkan barang tertinggal.
“Dia minta saya tinggalkan nomer telepon. Jadi apabila sewaktu-waktu tasnya ditemukan bisa segera dihubungi,” terangnya.
Kejadian tersebut menurutnya disengaja oleh oknum yang memanfaatkan kelengahan penumpang. Ucapannya tersebut bukan tanpa alasan, buktinya saat ia mencari tas miliknya, salah satu OB mengetahui isi tasnya tersebut.
“OB tau banget isi tas saya. Tas saya berarti kan sudah dibuka. Dia bilang sudah menyerahkan barang tersebut ke petugas kereta,” katanya.
Ia berharap barang bawaannya segera ditemukan, dan kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Saya kesel nya petugas lempar-lempar tanggung jawab. Penumpang dioper kesana kesini. Ke depan KRL Commuter Line harus tingkatkan keamanan di dalam kereta,” pungkasnya.
Sementara itu Humas KRL Commuter Line Eva Chairunisa mengatakan terkait barang penumpang yang tertinggal di dalam kereta, pihaknya memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang sudah sesuai.
“Di stasiun akhir, petugas akan menyisir semua gerbong. Jika ada barang yang ditemukan, petugas akan memberikan ke bagian ke petugas lost n found dan masuk pendataan. Setelah itu akan langsung dilacak,” ujarnya.
Dia menambahkan jika petugas sudah mencari namun barang tidak ditemukan maka pihaknya tidak dapat memberikan pertanggungjawaban dalam bentuk apapun.
“Karena memang seluruh barang bawaan wajib dijaga masing-masing penumpang. Perputaran orang di dalam kereta sangat dinamis. Namun dalam prosesnya, jika ada yang melaporkan, kami akan bantu semaksimal mungkin,” tutupnya.(mia)
Area lampiran