Menu

Dark Mode
Dari Kaki Lima ke Kafe Modern: Kisah Sukses Peremajaan Warung Ayam Bakar Solo “PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK AKTIVITAS PENJUALAN KELOMPOK USAHA “SEEOWRENS” DI KOTA DEPOK Anggota DPRD Jabar Hj. Iin Nur Fatinah Berikan Hadroh Kepada Majelis Taklim di Cimanggis Tim Abdimas Universitas Gunadarma – Memberikan Penyuluhan Edukasi Mengenai “Pubertas” Hadiri Pelatihan Manajemen Masjid, Hj. Iin Nur Fatinah : Jadikan Tempat Ibadah Ramah Untuk Anak PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGELOLAAN UMKM MELALUI “PELATIHAN / WORKSHOP PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI dan PENYULUHAN KESEHATAN PELAKU UMKM”

Bisnis

Beginilah Kebiasaan Orang Berbelanja Online, Bisa Jadi Hal Negatif

badge-check
DepokNews — Kebanyakan orang jika hendak berbelanja online akan memilih berdasarkan rating atau pun ulasan (review) yang ditayangkan. Namun hal itu terkadang bisa membingungkan saat harus memilih suatu produk karena adanya hasil review yang seimbang.  Walau begitu, ternyata produk dengan rating tertinggi tak selalu yang terbaik.Menurut psikolog, Febriana, ulasan memang membantu kita menentukan produk yang dibeli, tapi bukan yang terbaik. Dirinya mengungkapkan produk dengan jumlah ulasan lebih banyak akan lebih dibeli, bahkan walau peringkatnya rendah. Yang menarik, jika ada dua produk yang sama-sama memiliki ulasan buruk maka konsumen tetap akan membeli produk dengan ulasan terbanyak.

Ia menegaskan beberapa ratus orang untuk melihat beberapa ponsel, yang dipresentasikan bersama dengan jumlah rata-rata rating dan ulasan di situs online. Hasilnya, orang-orang tersebut cenderung memilih produk yang memiliki ulasan lebih banyak, dan bukan ulasan yang lebih baik.

Mentalitas mengikuti apa kata orang banyak adalah fungsi pembelajaran sosial, dan menurut perempuan berjilbab ini pembelajaran sosial adalah proses di mana perilaku baru dipelajari lewat pengamatan perilaku orang lain.

“Internet sekarang memberikan bukti sosial dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, memanfaatkan bukti ini dengan tepat memerlukan kapasitas untuk kesimpulan statistik,” katanya.

Ia menyimpulkan bahwa otak kita sangat terpengaruh terhadap apa yang dilakukan orang lain, sehingga kita tidak dapat melihat lebih dari itu untuk membuat kesimpulan statistik yang bermakna.

“Kami menemukan bahwa orang-orang cenderung memilih untuk membeli produk yang lebih populer dan ini kadang membuat mereka membuat keputusan yang sangat buruk,” Tandasnya.

Facebook Comments Box

Read More

Diskon Spesial 60% & Cashback Melimpah di Informa Electronics Margonda Depok

8 November 2023 - 20:47 WIB

Sekolah Laundry LAUNDRYVERSITY Resmi Diluncurkan

5 August 2023 - 10:57 WIB

PP Properti Lanjutkan Pembangunan Apartemen Mazhoji, Berkonsep Jepang

23 December 2022 - 07:30 WIB

PT.Akbar Ghani Wisata Ikuti Pameran Arsitektur  Haji & Umrah Indonesia, Siap Layani Umroh atau Liburan Anda

26 October 2022 - 07:51 WIB

Sediakan Hewan Qurban, Kandang Komphaq di GDC Jamin Kesehatan Sapi dan Harga Terjangkau Untuk Masyarakat

12 June 2022 - 07:07 WIB

Trending on Bisnis