Menu

Dark Mode
Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Elektronik, Diskarpus Depok Perkenalkan Aplikasi SRIKANDI Pemkot Depok Mantapkan Langkah Transformasi Digital Lewat Rakor TP2DD Puncak Pembangunan Infrastruktur, Kepala DPUPR: Demi Kepentingan Seluruh Masyarakat Gencarkan Sosialisasi Pilkada KPU Depok Gandeng PWI, Optimis Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen _Jejak Sejarah_ RESOLUSI PBB NOMOR 2504 TAHUN 1969 Kue Subuh JUARA, Strategi Sukses WUB Beji Timur Bikin Omset dan Produk “Naik Kelas”

Ragam

Benang merah TRANSMIGRASI, PROKLAMASI, DAN HARI PAHLAWAN

badge-check


					Benang merah TRANSMIGRASI, PROKLAMASI, DAN HARI PAHLAWAN Perbesar

DepokNews–Mengapa ketika Indonesia sudah Merdeka (17/08/1945), Belanda masih berusaha menguasai Indonesia?

Bahkan saat Tentara Sekutu datang ke Surabaya hendak melucuti tentara Jepang, Belanda ikut membonceng. Ingin kembali menjajah? Sehingga tidak terelakkan perang hebat pada 10 November 1945 di Surabaya.

Sejarah juga mencatat. Tahun 1949, Belanda ingin meninggalkan Indonesia. Tapi sebelumnya membuat Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Lagi-lagi menggunakan akal bulus, hendak memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Tidak mempan. Karena pada 17 Agustus 1950, RIS bubar.

Negara di dunia anggota PBB mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan sidang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) juga menetapkan. Indonesia adalah negara kepulauan yang berdaulat (Resolusi PBB Nomor 2504, tanggal 19 November 1969). Terakhir, sebelum meninggalkan Indonesia, Indonesia menanamkan benih sparatisme. Misalnya adanya RMS dan OPM.

Maka, untuk tetap menjaga persatuan antar anak Bangsa dan kedaulatan negara, harus ada upaya yang tepat. Dimulai dari Kebangkitan Nasional (1908), dan Sumpah Pemuda (28/10/1928) merupakan bukti nyata. Bahwa sejak dulu ada kesadaran seluruh warga negara kepulauan ini ingin tetap bersatu. Ingin adanya negeri yang Merdeka. Rumah Besar Indonesia yang berdaulat, tanpa memandang Agama, Suku, Bahasa, dan Budaya.

Bung Karno (1927) menyatakan pentingnya Gerakan Transmigrasi. Gagasan itu baru dapat dijalankan setelah Indonesia Merdeka. Transmigrasi adalah Gerakan Nasional untuk mendekatkan, merekatkan, dan menyatukan hati anak Bangsa Indonesia.

Karena itu jelas. Bagi yang menentang Gerakan Nasional Transmigrasi pada dasarnya anti sejarah. Anti persatuan. Termakan oleh provokasi penjajahan.

Tugas pemimpin negeri ini adalah:
#01. Mengembalikan pelajaran Sejarah Nasional. Agar generasi penerus memahami sejarah bangsa dan negaranya.
#02. Mengembalikan Gerakan Nasional Transmigrasi untuk mempersatukan dan mensejahterakan rakyatnya.

Jangan sampai Transmigrasi hanya proyek memindahkan masalah. Sesama anak bangsa harus dipersatukan, sehingga tidak ada kesenjangan dalam ekonomi, sosial, budaya, dan pemahaman kebangsaan. Sehingga kita semua Cinta Tanah Air Indonesia.

*JASMERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah*

Kota Depok, 10 November 2024
Hasprabu Patri

Facebook Comments Box

Read More

Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Elektronik, Diskarpus Depok Perkenalkan Aplikasi SRIKANDI

21 November 2024 - 13:09 WIB

Pemkot Depok Mantapkan Langkah Transformasi Digital Lewat Rakor TP2DD

20 November 2024 - 13:47 WIB

Puncak Pembangunan Infrastruktur, Kepala DPUPR: Demi Kepentingan Seluruh Masyarakat

20 November 2024 - 13:35 WIB

_Jejak Sejarah_ RESOLUSI PBB NOMOR 2504 TAHUN 1969

19 November 2024 - 16:21 WIB

Kue Subuh JUARA, Strategi Sukses WUB Beji Timur Bikin Omset dan Produk “Naik Kelas”

19 November 2024 - 16:16 WIB

Trending on Ragam