DepokNews- Camat dan lurah di Depok harus bisa terjun berinteraksi dengan warganya. Untuk menjalin komunikasi dua arah yang baik. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Depok Mohammad Idris, sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan publik yang baik.
“Dengan komunikasi yang baik ini merupakan modal penting untuk mensinergikan stakeholder, guna membangun kota Depok menjadi lebih baik lagi,” jelas Idris.
Sebagai pemimpin wilayah, lurah dan camat harus bisa menjadi pemimpin yang visioner, yaitu harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang yang terjadi.
Dirinya menambahkan, lurah dan camat sebagai kepanjangan tangan pemerintah harus punya strategi komunikasi pembangunan yang bagus untuk menggerakkan masyarakat agar bisa terlibat dalam pembangunan. Camat maupun Lurah juga harus rajin turun ke lapangan, sehingga setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakatnya ditangani secara tepat.
“Harus bisa bergaul dengan masyarakat, dalam pergaulan ini juga memiliki misi di dalamnya yaitu menjadikan kesejahteraan masyarakat ke taraf yang lebih baik. Mengenai mekanisme caranya sangat beragam, karena penduduk di tiap wilayah pasti berbeda-beda,” bebernya.
Berbagai program yang telah dibuat oleh pemkot semuanya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya, namun hal tersebut tidak akan terwujud bila tidak ada partisipasi dari masyarakatnya, dan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, lurah dan camat harus memiliki strategi tersendiri. Meski begitu, dirinya mengingatkan agar meleburkan diri ke masyarakat jangan sampai malah membuat lurah dan camat melakukan hal-hal yang negatif, justru harus bisa menangkal kegiatan negatif yang terjadi dimasyarakat.
“Jangan terpengaruh terhadap kelakuan negatif, harus visioner melihat jauh kedepan demi kebaikan kota, dengan begitu niscaya akan selalu ada perubahan da tahun ke tahun ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi kegiatan rapat rutin oleh lurah dan camat ini merupakan siklus manajemen yaitu konsolidasi, mobilisasi dan interaksi yang tercermin dalam rapat rutin mingguan atau minggon.
“Ibarat kendaraan yang harus mengisi bensin ke SPBU, Minggon ini adalah SPBU kita,” tandadnya.(mia)