DepokNews – Dalam rangka ikut serta mensukseskan program pemerintah dalam mencegah resistensi antibiotik di masyarakat. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan judul “Edukasi Penggunaan Antibiotik secara Tepat kepada Masyarakat sebagai Upaya Melindungi Masyarakat dari Bahaya Resistensi”.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah Depok, tepatnya masyarakat di Jl. Pitara Raya Gg. Bakti 1 RT 04 RW 15 Depok pada tanggal 19 Juli 2022. Kegiatan dimotori oleh dosen Fakultas Farmasi antara lain Sondang Khairani, Reise Manninda, Shirly Kumala, Esti Mulatsari, Fauzia Noprima Okta, dengan dibantu Tenaga kependidikan Rofiqoh Hadiyati dan beberapa mahasiswa Fakultas Farmasi.
Kegiatan disambut baik oleh Ketua RT 04 RW 15, Bapak Firdaus. Ketua RT ikut serta dalam persiapan dan mengkoordinir masyarakat. “Saya merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini, semoga dapat menambah pengetahuan warga RT 04, dan harapannya ibu–ibu peserta dapat mengambil manfaat dari penyuluhan tentang antibiotik ini nanti” Ujar Firdaus saat memberi sambutan pada pembukaan acara.
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan penyampaian materi tentang pengertian antibotik, cara menggunakan antibiotik, cara menyimpan antibiotik, dan cara membuang antibiotik serta materi tentang resistensi dan bahaya resistensi. Materi–materi tersebut disampaikan oleh tim penyuluh dengan jelas dan menarik sehingga peserta menyimak dengan antusias.
“Antibiotik merupakan obat yang berfungsi untuk membunuh kuman/bakteri di dalam tubuh, antibiotik merupakan obat keras yang harus dengan resep dokter dalam pembelian dan penggunaannya. Antibiotik tidak boleh sembarangan dikonsumsi karena mungkin sama–sama demam akan tetapi bakteri penyebab demamnya berbeda” Ungkap Shirly Kumala dalam paparan materinya.
Semakin interaktif dalam acara tersebut juga ditayangkan video DaGuSiBu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) dengan tujuan memberi pengetahuan kepada masyarakat tata cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar. Setelah penanyangan video dilanjut dengan proses tanya jawab dan penekanan materi tentang bahaya resistensi oleh narasumber Sondang Khairani. Komunikasi yang sangat interaktif membuat masyarakat sangat komunikatif dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
“Terima kasih untuk kegiatannya yang sangat menarik, kami jadi lebih mengetahui tentang antibiotik dan bahayanya kalau resistensi” ucap salah satu peserta diakhir kegiatan.