Menu

Dark Mode
Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

Ragam

DALAT, VIETNAM 12 AGUSTUS 1945

badge-check


					DALAT, VIETNAM 12 AGUSTUS 1945 Perbesar

Oleh : Khairulloh Ahyari-

Undangan pertemuan itu datang. Sangat mendadak. Juga dilematis. Radjiman, Bung Karno dan Bung Hatta sangat galau. Dalam hati masing-masing bertanya, apa gerangan yang akan terjadi. Di buku ‘Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia’ karya Cindy Adam (1966), Soekarno berkata, “Aku gugup. Aku merasakan sesuatu yang penting yang akan terjadi. Tapi apa?”

Pukul 11.02 waktu Jepang, 9 Agustus 1945. Bom kedua milik Amerika dijatuhkan di Nagasaki. Lebih dari 70.000 orang tewas.

Dalam situasi tidak menentu. Di tengah gemuruh perang dunia dua yang semakin menjadi-jadi. Di tengah besarnya gelombang hasrat merdeka sangat besar bangsa Indonesia. Radjiman, Soekarno dan Mohammad Hatta berada dalam perjalanan. Ya, mereka akan memenuhi ajakan pertemuan pemerintah Jepang. Dilematis memang. Tapi Jepang masih terlalu kuat.

Walau harus menggunakan pesawat apa adanya. Dengan taruhan nyawa. Para tokoh besar itu berangkat menuju Dalat, Vietnam.

Singgah dan bermalam di Singapura, mereka kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat kargo. Pesawat ini dipilih salah satunya menghindari kecurigaan pasukan sekutu. Di dalam pesawat itu, ketiga tokoh bangsa didampingi oleh Kolonel Nomura dan Miyosi sebagai penerjemah, serta 20 perwira Jepang.

Mereka akan bertemu dengan Panglima Perang Tertinggi Jepang Wilayah Selatan, atau Asia Tenggara, Jenderal Besar Terauchi Hisaichi. Pertemuan dijadwalkan jam 10 pagi waktu Dalat, vietnam. Tanggal 12 Agustus 1945.

Pertemuan akhirnya benar terjadi. Jenderal Terauchi mengatakan bahwa Tokyo memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Terauchi lalu memberikan selamat kepada Radjiman, Sukarno, dan Hatta.

Sukarno sempat bertanya kepada Terauchi, kapan keputusan Tokyo tentang Indonesia merdeka dapat diumumkan kepada rakyat Indonesia. Terauchi menjawab, “Terserah kepada tuan-tuan panitia persiapan, kapan saja dapat. Itu sudah menjadi urusan tuan-tuan,” jawabnya seperti tertulis dalam Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2015).

Peristiwa tanggal 12 Agustus 1945 adalah cerita tentang keyakinan, heroisme, keberanian tanpa syarat, dan pengorbanan bertaruh nyawa tiga tokoh utama bangsa. Semua dilakukan demi kemerdekaan Indonesia.

Semoga semangat dan keteladanan mereka bisa kita lanjutkan hari ini dan di masa mendatang. Semoga.

Depok, 12 Agustus 2024.

Facebook Comments Box

Read More

Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia

24 November 2024 - 05:33 WIB

Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas

23 November 2024 - 17:30 WIB

PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025

22 November 2024 - 11:32 WIB

Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024

22 November 2024 - 11:30 WIB

Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

22 November 2024 - 11:28 WIB

Trending on Ragam