Depoknews.id, Depok – Pemerintah Kota Depok dalam hal ini Dinas Pendidikan, telah menyatakan bahwa mayoritas SMA/SMK negeri di Depok telah siap dengan perangkat komputer untuk melaksanakan UNBK. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMA/SMK pada April 2017.
“Sebanyak 90 persen kami sudah siap. Untuk SMA/SMK negeri sudah siap semua. Kalau untuk SMA/SMK swasta jika yang belum siap maka tidak diwajibkan harus melaksanakan UNBK,” kata Thamrin kepada SP di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/1).
Saat ini, Kota Depok memiliki 13 SMA negeri dan empat SMK negeri. Diungkap Thamrin, SMA/SMK swasta di Depok juga tidak sedikit yang telah siap melaksanakan UNBK. Hal ini disebabkan mayoritas sekolah tersebut telah memiliki komputer dalam jumlah yang memadai atau para siswanya memiliki laptop masing-masing yang nantinya laptop tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan UNBK.
Pihaknya, kata Thamrin, sudah melakukan sosialisasi ke SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Depok perihal pelaksanaan UNBK ini. Dinas Pendidikan telah melakukan koordinasi dengan pihak Telkom dan PLN untuk memastikan kelancaran pelaksanaan UNBK.
“Kami sudah komunikasi ke Telkom agar akses internet tetap lancar dan tidak tersendat. Pun demikian dengan PLN agar listrik dapat tetap stabil menyala dan tidak padam tiba-tiba,” tutur Thamrin.
Lebih lanjut diungkap Thamrin, hingga Januari 2017, masing-masing sekolah sudah mulai menggelar kegiatan try out agar mengasah kemampuan siswa saat menghadapi UNBK nanti. Thamrin juga memastikan soal soal UNBK akan berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Sehingga akan sangat sulit untuk terjadi contek-mencontek.
“Dengan teman sebelahnya saja beda soalnya. Begitu pula dengan teman di depan atau di belakangnya. Bank soal dari Kementerian Pendidikan itu sangat banyak,” tutur Thamrin.
Ia juga meyakini isu-isu bocoran kunci jawaban tak akan mempengaruhi siswa dalam mengerjakan soal. Ditegaskan Thamrin bahwa jika ada kunci jawaban yang beredar atau diperjualbelikan maka hal tersebut adalah penipuan dan akan merugikan siswa.
UN saat ini, menurut dia, tidak perlu ditakuti apalagi UN hanya menjadi salah satu syarat penentu kelulusan. Tidak mutlak 100 persen dari UN.
“Sekolah punya kendali utama untuk menentukan siswa itu layak lulus atau tidak. Jadi, hadapi UN dengan tenang dan jangan takut. Belajar biasa saja untuk menghadapi UNBK,” ujar Thamrin.