DepokNews(23/9/24)–Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Gunadarma menyelenggarakan kegiatan Penerapan Digitalisasi Pemasaran Dengan Single Page Application (SPA) dan Pembayaran QRIS, Tunai Terintegrasi dalam Aplikasi pembukuan UMKM Dapur Kynan. Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari, pada Rabu, 7 Agustus 2024 diKampus J1 Universitas Gunadarama Kalimalang dan Senin 23 September 2024.
Dr.Lely Prananingrum SKom., MMSI; Dr. Sri Kurniasih Agustin.,SE,MM; Lasminiasih, SE., MM ; Dr. Ditiya himawati, SE.,MM dan Hadyan Mardhi Fadlillah ST.,MMSI.,MSc dari Tim PKM Universitas Gunadarma serta mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terdiri dari Muhamad Aditya Umar Faiz adalah Mahasiswa program studi Teknologi Informatika, Muhammad Ammar Ari adalah Mahasiswa program studi Sistem Informasi dan Jasmine Sarah Lutfiah adalah Mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2022.
Dr. Lely Prananingrum selaku Ketua Tim PKM menyelenggarakan kegiatan pelatihan kepada Dapur Kynan mengatakan “Pelaku usaha di bidang kuliner salah satunya Dapur Kynan merupakan bagian dari UMKM yang memiliki kontribusi atau peranan cukup besar dalam perekonomian nasional. Pemerintah juga tengah mempercepat peningkatan adopsi teknologi digital pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program tersebut merupakan upaya mendukung pelaku UMKM memanfaatkan ekosistem teknologi digital. Di Indonesia telah ada 27 juta UMKM yang mengadopsi teknologi digital, ditargetkan angka ini akan meningkat menjadi 30 juta UMKM adopsi teknologi digital di tahun 2024“. Hal ini membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) serta menyediakan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah dan menengah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.
Pelatihan ini diadakan agar Pemilik dan karyawan Dapur Kynan dapat mengetahui bagaimana memasaran produk UMKM melalui website yang telah kami buat sehingga akan memberikan ruang kesempatan kepada pelaku usaha ini dalam meningkatkan kapasitasnya, peningkatkan motivasi serta kepercayaan mengembangkan jejaring usaha, meningkatkan produktivitas, saling promosi produk dan mandiri dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan aplikasi pembukuan dengan mudah. Aplikasi ini dibangun untuk memfasilitasi pada admin dan user dalam mengelola dan memantau transaksi penjualan pada Dapur Kynan. Harapannya dapat membantu aktivitas penjualan pada Dapur Kynan.
Mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk PKM dibimbing melakukan pembuatan web pemasaran pada Dapur Kynan agar dikenal masyarakat luas. Mereka juga membuat aplikasi pembukuan secara komputerisasi sehingga tidak perlu menghitung penjualan dengan manual serta memberikan pendampingan dalam pelatihan dengan membuatkan modul pelatihan untuk mengupdate produk yang dijual pada website dan mengoperasikan aplikasi pembukuan.
Pemilik Dapur Kynan, ibu Arie Sutrisno Setiyowati mengatakan, usaha mereka sudah dijalani sejak tahun 2015. Selama ini usaha mereka menerima pesanan aneka jajanan kue , roti, sus, bolu, lemper, lontong, pastel, lumpia, asinan, kemasan bumbu rawon, bumbu soto yang lezat serta aneka sambal. Namun begitu kadang kala juga menerima pesanan untuk rice bowl, nasi box dengan berbagai menu, salah satunya kebuli ayam.
Pelanggan mereka selama ini hanya mengandalkan komunitas terdekat saja seperti teman, tetangga, rekan sesama orang tua murid di sekolah. Kalau ada pesanan yang banyak, kami berkolaborasi dengan teman yang bisa menyediakan produk yang dipesan pelanggan,” ujar ibu Arie Sutrisno. Ia juga sering bekerja sama dengan reseller yang mencarikan pelanggan untuk mereka. Selama ini produk mereka dikenal memiliki kualitas yang bagus dalam artian rasanya enak dengan harga terjangkau. Ia berharap, program ini bisa memperluas pemasaran yang akan meningkatkan omsetnya. Selain itu juga bisa membuat laporan keuangan yang lebih terkontrol dengan baik. “ Aplikasi yang ditawarkan tim PKM cukup mudah untuk difahami dan digunakan,” katanya.
Kendala yang dihadapi selama ini selain belum melakukan pengelolaan secara komputerisasi, juga seputar harga bahan baku yang tidak stabil. Sementara dalam melayani pesanan ia mengakui tidak selalu meminta uang muka. “Kami masih lihat-lihat orangnya dan juga jumlah yang dipesan,” katanya. Mereka mengaku, beberapa kali juga mengalami hal-hal yang mengecewakan. “Misalnya kue yang dipesan tidakdiambil. Kalau sudah begitu ya sudahkami bagi-bagikan saja kepada yang mau. Walau tidak jadi semoga menjadiberkah,” ujarnya.
Sementara itu Muhammad Ammar Arief, Muhammad Aditya Umar Faiz dan Jasmine Sarah Lutfiah dalam pelatihan ini juga menyediakan Manual Book agar mudah diingat pengguna. Muhammad Ammar Arief Fadil dan Muhammad Aditya Umar Faiz memperkenalkan web pemasaran , mulai cara menginstall dan membuat aplikasi penjualan semua produksi berbasis web pada Dapur Kynan, serta Jasmine Sarah Lutfiah membantu aplikasi pembukuan.
Hari Senin 23 September 2024 tim tersebut melakukan pendampingan dan pelatihan kembali untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam penggunaan aplikasi yang sudah diberikan pada mitra Dapur Kynan. Diawali dengan Pelatihan, lalu Ibu Arie Sutrisno Setiyowat melakukan penggunakan aplikasi tersebut, dilanjukan dengan memberikan alat pendukung usaha dan testimony atas kegiatan ini. Ibu Arie Sutrisno Setiyowati mengatakan dengan diadakan pendampingan serta pelatihan ini sangat membantu kami sebagai UMKM untuk memajukan usaha yang dijalankan, dengan adanya web dan penggunaan aplikasi pembukuan ini, saya yakin akan ada peningkatan dari penjualan karena sebelumnya hanya dikenal masyarakat sekitar, sekarang sudah mulai dikenal oleh masyakat luas melalui www.dapurkynan.com.