DKR Menuntut Pemkot Depok Umumkan Kemasyakat Peta Penyebaran Corona

Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan (kedua dari kanan pembaca)

DepokNews- Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menuntut kepada pemerintah kota Depok agar membuka peta penyebaran virus Corona kepada masyarakat Depok. Hal ini disampaikan Roy Pangharapan kepada pers, Minggu (22/3).

Menurut Ketua DKR Kota Depok, masyarakat Kota Depok berhak tahu penyebaran Corona dimana saja agar bisa waspada dan lebih hati-hati daerah di wilayah yang terpapar.

“Rakyat berhak tahu untuk.mamastikan keamanan dirinya dari virus yang sudah menyebar,” jelasnya

Kota Depok terdiri dari 11 kecamatan dan 63 Kelurahan, dengan kasus yang positif sejauh ini di Depok adalah 13 pasien positif, 4 sembuh, 78 orang PDP/ Pasien Dalam Pengawasan dan 211 orang ODP /Orang Dalam Pemantauan.

“Pemerintah tidak perlu sebutkan identitas dan alamat lengkap pasien. Namun setidaknya menyebutkan wilayah kecamatannya. Agar masyarakat di kecamatan tersebut berhat-hati dan disiplin melakukan karantina diri,” ujar Roy Pangharapan.

Informasi lokasi kecamatan terpapar tersbut sangat penting menenutnya agar masyarakat ikut waspada memghentikan pencegahan penyebaran Corona.

Menurut Roy Panharapan, dalam pantauan dilapangan masih banyak masyarakat yang berada diluar rumah di hampir semua wilayah di kota Depok ini.

“Penyebabnya adalah tidak tahunya masyarakat akan peta penyebaran virus Corona sehingga cenderung menganggap remeh. Informasi peta penyebaran itu adalah hak mendasar agar bisa memastikan kesehatan diri dan keluarganya,” jelasnya Roy Pangharapan.

Kalau pemerintah tidak segera membuka peta penyebaran, berarti pemerintah membiarkan masyarakat disekitarnya abai dan rentan beresiko.

“Dan kalau ada penambahan kasus maka pemerintahlah yang bertangung jawab dan jangan salahkan masyarakat,” tegasnya.

Roy mengatakan pelaksaan sosial distancing diluar lock down wilayah sangat tergantung pada kesadaran masyarakat. Informasi yang transparan akan mendorong peningkatam kesadaran masyarakat untuk melakukam sosial distancing.

“Membangun disiplin tanpa informasi terbuka tidak akan menyadarkan masyarakat karena menganggap remeh sehingga social distancing tidak akan maksimal. Kasus akan terus meningkat dan menyebar akibatnya upaya pemerintah pasti gagal mencegah penularan virus Corona,” tegasnya.