Ditulis oleh Quroyzhin Kartika Rini
DepokNews – Kasus perundungan di lingkungan sekolah yang semakin meningkat mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Yayasan Pendidikan Insan Madani Global Islamic Labschool Depok. Menyikapi hal ini, para dosen psikologi dari Universitas Gunadarma melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang perilaku perundungan atau bullying.
Kegiatan PKM yang berlangsung di SD Global Islamic Labschool Depok ini diikuti oleh 71 siswa kelas V. Mengingat peserta kegiatan adalah anak-anak, penyuluhan tidak hanya diberikan dalam bentuk sosialisasi informasi, tetapi juga melalui aktivitas interaktif seperti diskusi dan permainan. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa pesan-pesan tentang perundungan dan cara pencegahannya dapat dipahami dengan baik oleh para siswa. Penyuluhan yang dilakukan mencakup berbagai aspek penting mengenai perundungan. Para dosen menjelaskan apa itu perundungan, jenis-jenis perundungan yang dapat terjadi di sekolah, serta dampak negatif yang ditimbulkan baik bagi korban maupun pelaku. Dalam penyuluhan tersebut, siswa diajak untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka sehari-hari di sekolah, bagaimana mereka dapat mengidentifikasi situasi perundungan, dan cara-cara efektif untuk menghadapi serta melaporkan perundungan jika terjadi.
Selain penyuluhan, para dosen juga mengadakan berbagai permainan edukatif yang dirancang untuk memperkuat pesan anti-bullying. Misalnya, permainan peran di mana siswa dapat mempraktikkan cara-cara menangani situasi perundungan dengan aman dan efektif. Aktivitas ini tidak hanya membuat siswa lebih memahami konsep yang diajarkan tetapi juga memberi mereka keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan rasa empati dan solidaritas di antara siswa. Melalui permainan dan diskusi kelompok, siswa belajar pentingnya bekerja sama dan mendukung satu sama lain, menciptakan lingkungan sekolah yang lebih ramah dan inklusif. Para siswa juga didorong untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, dengan aktif mencegah dan menentang perundungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam bagi siswa terkait dengan bahaya perundungan dan bagaimana cara mencegahnya. “Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Dengan memberikan pemahaman yang tepat, kami berharap siswa dapat mengenali tanda-tanda perundungan dan memiliki keberanian untuk melaporkannya,” ujar Dr. Praesti Sedjo, ketua pelaksana kegiatan. Salah satu siswa, Ahmad, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Saya jadi tahu apa itu bullying dan bagaimana cara menghentikannya. Sekarang saya berani untuk bicara kalau ada yang mencoba membully teman-teman saya,” ujarnya dengan semangat.
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Gunadarma untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bebas dari perundungan. Diharapkan, melalui kegiatan semacam ini, perundungan di lingkungan Global Islamic Labschool Depok dapat diminimalisir, bahkan dihapuskan. Dengan adanya sinergi antara institusi pendidikan dan masyarakat, permasalahan perundungan dapat ditangani secara lebih efektif, sehingga menciptakan generasi muda yang lebih berempati dan bertanggung jawab.