DepokNews- DPC Demokrat Kota Depok menyatakan tidak mengakui adanya Kongres Luar Biasa (KLB) yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua Umum Demokrat.
“kita baru ada pertemuan dengan mas AHY tanggal 3 dan 4 lalu di Pengalengan. Bahwa DPC yang sesuai dengan SK termasuk ketua DPD itu tidak ada yang hadir, makanya saya bingung, Ini KLB apa kita bingung. Tapi ini sudah dilakukan,”ujar Ketua DPC Demokrat Edy Sitorus. Kamis (5/3/2020).
Dikatakan Edy berdasarkan informasi yang didapatkan bahwa tidak ada pengurus Demokrat yang berangkat ke KLB.
” Menurut informasi yang kita liat, saya juga monitor terus dengan pengurus-pengurus Jawa Barat dan juga pusat bahwa ini tidak benar. Bahwa KLB ini bukan KLB, ini orang-orang yang mengaku Demokrat melaksanakan rapat menyebut ini KLB,”ujarnya.
Menurutnya KLB yang dilakukan merupakan sesuatu yang sangat aneh. Untuk itu dirinya berharap Menkumham menolak langkah tersebut.
“Dan yang saya aneh, menurut informasi Pak Moeldoko juga mau, pak Moeldoko ketuanya. Saya bingung, kalau seperti ini pola yang dilakukan. Mudah-mudahan pak Yasona Laoli sebagai menteri kehakiman ini akan menolak,”bebernya.
Selain itu KLB tidak sembarang dilakukan, karena harus memiliki persetujuan dari Dewan Pertimbangan. Kemudian harus diusulkan 50 persen didukung DPD dan DPC
“kalau kita bicara regulasi yang diatur dalam Demokrat sendiri. Ini gak ada sama sekali, baik ketua DPD maupun ketua DPC. Itu yang saya bingung,”pungkasnya.