DepokNews- Tahun ini akan ada pembangunan gedung SMPN baru di Kota Depok, tepatnya di Kecamatan Beji yakni SMPN 25. Dinas Pendidikan Kota Depok juga akan membangun SMPN 26, siswa kedua sekolah tersebut sebelumnya menumpang untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Untuk SMP 25 dan 26 satu paket, sedangkan SMP 20 ada 12 lokal baru. Tahapan saat ini baru sampai di konsultan, di tender kemudian di BLP.
Diharapkan bisa selesai Februari 2018,” jelas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Depok, Sario Sabani.
Beberapa bangunan SMP juga akan direhab antara lain SMP 11 ada 4 lokal dengan nilai Rp 721.200.000. SMP 12 ada 4 lokal dengan nilai Rp 721.200.000, dan SMP 18 ada 4 lokal yakni Rp 721.200.000.
“Total pembangunan rehab dan RKB untuk tahun ini sekitar Rp 51.145.923.016. Itu naik 49 persen dibandingkan tahun 2016 lalu yang hanya berkisar Rp 29 miliar 296.791 juta. Untuk tahun ini nilai pengerjaan paling tinggi itu pembangunan SMP 25 dan 26 yang satu paket. Ada sekolah baru untuk SMP makanya naiknya tinggi,” bebernya.
Sario juga merinci ada sekitar 11 SDN yang dilakukan rehab. Di antara nya SDN Harjamukti 1 ada 8 lokal nilai pengerjaan nya sekitar Rp 1.103.736.000, SDN Mekarjaya 20 ada 3 lokal dengan biaya sekitar Rp 619.400.000, SD Utan jaya ada 2 lokal nilai pengerjaan sekitar Rp 483.368.000, SDN Pasir Putuh 2 ada 3 lokal dengan nilai sekitar Rp 693.553.000, SD Kalimulya 2 ada 4 lokal dengan nilai Rp 1.934.176.000, SDN Sukamaju 8 ada satu lokal sebesar Rp 514.559.854, SDN Bojongsari 2 ada 4 lokal sebesar Rp 897.959.964, SDN Pengasinan 3 ada tiga lokal sebesar Rp 693.551.999, SDN Mekarjaya 13 ada 4 lokal sekitar Rp 959.638.000, SDN Ratu Jaya 2 ada 3 lokal Rp 683.551.999, SDN Curug 3 ada 3 lokal Rp 683.552.000.
Ia menambahkan dana tersebut menggunakan APBD 2017. Terkait misalkan ada sekolah yang mendadak roboh maka pendanaan masuknya ke Belanja Tidak Terduga.
“Jika ada hal mendesak dan robohnya karena bencana maka harus disegerakan dan pembanguannya menggunakan dana BTT. Kami juga sedang melakukan pendataan ke sekolah-sekolah yang ada di 11 Kecamatan dan mengecek langsung kesana. Supaya sekolah yang belum terdata bisa tersentuh juga,” tutupnya.(mia)