DepokNews— Oktaviani , mahasiwa Universitas Gunadarma program S3 berhasil melakukan penelitian tentang tanaman, khususnya meneliti daun untuk menentukan spesies suatu jenis tanaman.
Penelitian tersebut dituangkan dalam desertasi yang berjudul “Pengembangan Metode dan Algoritma Identifikasi Spesies Tanaman Berdasarkan Pada Dua Belas Fitur Morfologi Daun Menggunakan Multiclass Suport Vector Machine”.
Desertasi tersebut berhasil dipertahankannya dalam sidang terbuka promodi doktor teknologi informasi di Universitas Gunadarma Gedung Gedung F8, Jalan RTM Depok, Jumat (11/10/2019). Pada sidang terbuka tersebut Oktaviani dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Ia merupakan Doktor IT lulusan Universitas Gunadarma yang ke-158.
Menurut Oktaviani penelitian terhadap tanaman penting dilakukan untuk menjaga kelestarian berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia agar tidak punah.
“Identifikasi tanaman dibutuhkan sebagai salah satu solusi untuk mendukung upaya dalam menekan tingkat kepunahan suatu spesies tanaman. Salah satu fitur yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies tanaman adalah fitur pada daun,” seperti yang ditulis pada buku desertasinya.
Secara visual, daun dari setiap spesies tanaman dapat dibedakan dari ciri warnanya, teksturnya dan bentuk geometrisnya. Salah satu atau gabungan dua atau gabungan tiga ciri daun tersebut dapat menggambarkan ciri atau fitur yang unik dari setiap spesies tanaman, sehingga oleh banyak peneliti fitur-fitur tersebut banyak diteliti dan digunakan untuk proses identifikasi spesies tanaman.
Data daun yang digunakan untuk proses identifikasi melalui pemanfaatan perangkat teknologi informasi adalah berupa data digital, dimana data daun diakuisisi atau direkam dengan menggunakan kamera digital, sehingga dihasilkan data digital berupa citra daun.
Meski sudah berhasil meraih gelar doktor melalui penelitiannya trersebut, namun Profesor Doktor Sarifuddin Madenda yang merupakan promotor Oktaviani meminta agar penelitiannya terus dikembangkan untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pelestralian lingkungan di Indonesia.
“Saya berharap penelitian ini bisa terus dilanjutkan, jangan cepat puas dengan hasil yang sudah dicapai saat ini, karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan saling unggul mengugguli,” kata Profesor Doktor Sarifuddin Madenda dalam sambutannya.