DepokNews–Universitas Gunadarma (UG) konsistensi aktif melakukan pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di wilayah Kota Depok. UG melalui Tax Center Universitas Gunadarma (TC UG) berkolaborasi dengan para pelaku industri dan beberapa pihak terkait untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan dan memajukan UMKM, dimana kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah layanan pendampingan yang dibutuhkan UMKM. Upaya memenuhi komitmen UG terkait hal tersebut, diantaranya peluang hibah kompetitif UMKM Kedaireka, yaitu Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan (PPUBK). Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka. Kedaireka juga dapat diartikan sebagai Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi membangun suatu platform kerja sama antar perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta pihak-pihak terkait. PPUBK-UMKM Kedaireka adalah salah satu capaian UG dengan bermitra (1) Adzka Farm di luar kampus utama-Kampus IKN dan (2) Rendang Uni Tutie (RUT) di kampus utama UG Depok. Luaran utama PPUBK adalah Workshop series #1 telah dilaksanakan pada 15 November 2023 bertema “Peluang Akses Pasar Global Melalui Sertifikasi Kualitas Produk dan Manajemen Rantai Pasok UMKM” dan Workshop series #2 diselenggarakan pada 6 Desember 2023 yang bertajuk “Strategi UMKM Menembus Pasar Global Melalui Platform Digital”, dengan menghadirkan Wusda Hetsa Ribawa (Founder KebunSehat.id & Founder Hijrah Bisnis Model), Sri Yuliastuti (Founder & Owner RUT), dan Evans Winanda Wirga (Co-Founder Kemang Kres) sebagai Narasumber.
Beny Susanti selaku Ketua Pelaksana workshop series #2 menyatakan bahwa workshop series #2 ini diikuti oleh 40 pelaku UMKM binaan TC UG dan Dosen PkM-Abdimas.
“Workshop ini juga memfasilitasi pojok konsultasi bagi UMKM dengan Dosen PkM terkait dengan manajerial dan tata kelola usaha, serta expo atau mini (stall) bazar dimana UMKM dapat memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasa, ” kata Beny Susanti.
Beny Susanti juga menjelaskan, Universitas Gunadarma selalu siap mendukung dan membina UMKM dalam mengembangkan usahanya untuk going concern dan berkesinambungan dari konvensional bertransformasi ke ranah digital di era ekonomi saat ini sehingga dapat naik kelas dengan visi mampu menembus pasar global.
“Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas pengelola & pemilik UMKM dalam pemanfaatan platform digital seperti berbagai sosial media dan marketplace. Platform digital dapat digunakan UMKM dalam melakukan branding untuk memperkenalkan dan menunjukkan keungulan produknya sehingga jangkauan pemasaran lebih luas,” jelas Beny Susanti.
Menurut Beny Susanti, dengan adanya workshop ini diharapkan UMKM sadar bahwa memiliki mimpi dan bervisi global adalah modal utama. Selain itu, UMKM harus terus belajar mengembangkan diri, membangun jaringan dengan mentor, mitra, UMKM maupun Perguruan Tinggi/lembaga terkait, serta menangkap berbagai peluang yang ada.
Hal senada disampaikan PIC program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan Kedaireka 2023 sekaligus Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Gunadarma, Dharma Tintri Ediraras yang mengatakan UMKM didorong untuk Go Public dan mulai membekali diri dengan ilmu manajemen, keuangan, dan juga digital marketing.
“Para pelaku UMKM harus mempelajari berbagai hal terkait dengan bidang usaha yang digelutinya agar usahanya maju” kata Dharma Tintri Ediraras.
Founder dari KebunSehat.id & Founder Hijrah Bisnis Model, Wusda Hetsa Ribawa, sebagai salah satu pemateri pada kegiatan tersebut memberikan edukasi tentang optimasi digital marketing berdasarkan pengalamannya dari tahun 2012, 18 tahun sebagai praktisi bisnis dan mendampingi lebih dari 1000 UMKM. Fakta yang ada, UMKM di Indonesia baru sekitar 12% yang masuk ke pasar digital. Dari 60 juta UMKM, kebanyakan pertukaran ekonomi yang terjadi masih di sisi offline. UMKM dapat menggunakan digital marketing sebagai tools tetapi tidak boleh terlalu bergantung pada tools digital, karena untuk membangun kepercayaan customer dan membangun brand, tetap membutuhkan strategi offline. Tren pemasaran online bagi UMKM memiliki sisi keuntungan maupun kerugian. Ketika memasuki pasar digital, UMKM harus siap dengan persaingan yang makin terbuka. UMKM perlu mengidentifikasi platform digital apa yang cocok untuk bisnisnya, kemudian melakukan optimasi agar transaksi penjualan bisa terjadi. UMKM juga perlu melakukan riset pasar, memiliki komunitas dan mentor, memiliki database customer, dan melakukan maintenance customer.
Workshop juga menghadirkan pemilik PT Rendang Uni Tutie, Sri Yuliastuti yang memaparkan strategi dan cara UMKM Rendang Uni Tutie dalam pemasaran produk di pasar global berdasarkan keberhasilannya menjual produk ke beberapa negara. Customer manca negara biasanya mensyaratkan produk yang sudah legal dan terjamin keamanannya. Untuk memasuki pasar global, UMKM perlu menyiapkan beberapa sertifikasi seperti ijin edar PIRT/ BPOM RI MD, sertifikasi halal, sertifikasi HACCP, COA, dan health certificate dari BPOM. Selain itu, beberapa negara mewajibkan produk yang dijual harus terdaftar di negara tujuan. Rendang Uni Tutie juga memiliki saluran penjualan di luar negeri, diantaranya website marketplace yang didukung oleh kementerian perdagangan, marketplace Australia, dan boourac.com yang memiliki target diaspora Indonesia di seluruh dunia.
Co-Founder Kemang Kres, Evans Winanda Wirga yang juga sebagai pemateri memaparkan strategi dan cara foto produk kreatif dan menarik menggunakan tools AI. Digital marketing merupakan salah satu elemen penting dalam penjualan produk UMKM. Salah satu alat pendukung yang penting dalam digital marketing adalah konten berupa foto produk. Sebagian besar pembeli online berpendapat bahwa kualitas foto merupakan faktor terpenting dalam online shop. Untuk itu, UMKM perlu memulai membuat konten foto produk dengan memanfaatkan peralatan yang ada, salah satunya adalah smartphone. Dengan perkembangan teknologi digital saat ini, UMKM juga dapat menggunakan tools AI seperti ChatGPT dan photoroom untuk membantu pembuatan konten marketing berupa teks, foto, ataupun video. Pada sesi akhir dilakukan praktek penggunaan ChatGPT dan photoroom untuk memudahkan pelaku UMKM dalam membuat kalender konten, copy writing, dan edit foto.
Selain mendapatkan ilmu dari paparan Narasumber, peserta juga melakukan konsultasi terkait foto produk, desain canva, digital marketing, laporan keuangan dan pajak, yang difasilitasi oleh dosen PkM TC UG. Para peserta antusias untuk membawa produk yang dijajakan pada stand bazar untuk difoto oleh Tim Dosen Ilmu Komunikasi dan praktek secara langsung bagaimana menempatkan produk serta properti foto yang digunakan sehingga hasil foto produk terlihat bagus dan menarik. Semoga peserta UMKM dapat memanfaatkan dan mempratekkan ilmu yang didapat untuk mengembangkan usahanya dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.