DepokNews- Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo mengatakan, sebelum terjadi tahanan melarikan diri seharusnya dilakukan evaluasi. Maksudnya dilihat bagaimana mekanisme pengamanan yang tidak hanya persoalan keterbatasan personil saja.
“Dilihat bagaimana metode pengamanan yang dilakukan dan melihat situasi lingkungan fisik dan sekitarnya,” kata Ferdinand.
Yang perlu dilakukan pengecekan antara lain kekuatan jeruji tahanan. Serta dilihat kemungkinan kemana tahanan akan melarikan diri ketika berada dalam penjara.
“Kita andaikan diri kita kalau ada didalam kira-kira akan lari kemana. Itu yang perlu juga diperhatikan sehingga bisa dibuat penanggulangannya,” tukasnya.
Hal yang lain adalah meningkatkan komunikasi dengan lingkungan diluar polres. Jika komunikasi terbangun dan masyarakat diberikan sosialisasi maka mereka bisa menjadi back up keamanan lapis kedua setelah kepolisian.
“Jika ada gerak gerik mencurigakan mereka bisa membantu menangkap seperti yang kemarin terjadi,” paparnya.
Ferdinand juga menyarankan adanya sidak rutin. Sehingga barang-barang yang tidak seharusnya ada bisa diketahui. Karena para tahanan itu merusak jeruji dengan benda yang tidak seharusnya ada dalam sel.
“Itu bisa saja mereka dapatkan dari pengunjung yang datang. Karenanya perketat sistem keamanan dan lakukan sidak secara berkala sewaktu-waktu,” pungkasnya.(mia)
Facebook Comments Box