Imam Masjid Istiqlal Letakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Fantastis Yang Ke Tiga

Imam Masjid Istiqlal Letakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Fantastis Yang Ke Tiga

Depok– Imam Masjid Istiqlal Jakarta Ustad H. Husni Ismail, MA meletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Fantastis yang berlokasi di Jalan Kampung panjang RT 01 RW 14 Desa Rawa Panjang Kec. Bojonggede Kab. Bogor.

Kegiatan tersebut juga disertai dengan acara santunan kepada para fakir miskin dan anak yatim piatu yang disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat dan beberapa tokoh yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Imam Masjid Istiqlal Ustad Husni Ismail usai meletakan batu pertama menuturkan kegiatan ini merupakan tradisi yang dilakukan para guru atau ustad ketika ingin membangun tempat atau pondok untuk belajar agama atau kegiatan mengajar mengaji. ” Jadi untuk itulah masyarakat sekitar dan para tokoh diajak untuk terlibat supaya mereka bisa hadir untuk membantu dan berdoa,” ujarnya. Kamis (20/8/2020).

Kegiatan ini juga sebagai momentum untuk mempercepat proses pembangunan pondok pesantren agar berjalan dengan mudah dan lancar.

” karena doa dan bantuan masyarakat sangat mempengaruhi kelancaran dan kesuksesan pembangunan Pondok ini,” katanya.

Dirinya berharap dengan pembangunan Pondok pesantren ini mendapatkan Ridho Allah sehingga tempat ini menjadi tempat yang berkah dan lahir generasi Al-Qur’an yang mampu menerangi bangsa dan negara.

“Ini sebagai tempat anak-anak belajar agama sehingga lahir generasi penerang yang tercerahkan,” ungkapnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an Fantastis
Ustad Ahmad Yasin, SQ., M.Ag mengatakan pembangunan pondok pesantren ini sudah berjalan 4 tahun dan ini merupakan asrama yang ketiga setelah pembangunan asrama yang pertama di Kukusan Beji Depok, kemudian di Citayam.

“Dan ini yang ketiga dan yang ke empat di pemijahan di dekat pemandian air panas dan curuk gunung salak/gunung bundar yang insya Allah akan diberi nama Villatren Fantastis karena memang lokasinya dikelilingi banyak Villa yang merupakan tempat wisata. Makanya saya mohon doa kepada kaum muslimin dan muslimat agar pembangunan ini berjalan lancar,” katanya.

Nama pondok pesantren fantastis sendiri berasal dari singkatan sifat nabi yang kurang lebih F itu Fatanah, A amanah, T tabligh, S sidik. Dengan harapan santri yang menghafal Alquran ini memiliki sifat seperti Nabi Muhammad saw.

” Sementara metode pembelajaran Al-Qur’an disini juga dinamakan dengan Metode Fantastis yaitu Hafal Qur’an dengan Tuntas dan Praktis. Kita memiliki metode dan rumus dalam menghafal sehingga selama 4 tahun berdiri, sudah lebih dari 800 orang santri yang belajar mulai dari usia SD, SMP, SMA dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan ada santri alumni yang berasal dari Malaysia, Australia, Singapura,” ujarnya.

Selain itu jumlah santri yang sudah menyelesaikan setoran hafalan Al Qur’an 30 juz dengan menggunakan metode fantastis itu sudah lebih dari 200 orang. Bahkan ada santri yang menyelesaikan setoran hafalan dengan cepat dalam waktu 1 bulan, 1 bulan, 3 bulan dan seterusnya sesuai dengan jenjang yang mereka ambil.

“Jadi kita serahkan ke santri mau ikut program apa. Kaye kemarin ada santri karantina usia 52 tahun namanya Pak Yamin asal Bandung yang menyelesaikan 18 juz dalam waktu 12 hari dengan metode fantastis yang pendekatannya tarkir/dibaca berulang-ulang sambil memahami terjemahannya, ada rumusannya sama kami. Bagi yang mau silahkan datang ke fantastis,”bebernya.

Selain menghafal Al Qu’an, para santri juga mempelajari pelajaran lainya yaitu materi DIKNAS dan juga pelajaran kepondokan lain layaknya pondok pesantren maju lainnya, sehingga saat ini Pon Pes Fantastis sudah mengantongi izin dari KEMENAG dan juga izin SMP Formal dan insya Allah tahun ini akan mengurus izin SD dan SMA. Mohon doanya”pupusnya.

Sementara terkait biaya sangat berfariasi dan tergantung dari kesanggupan orang tua. Apalagi Pondok pesantren fantastis menerapkan istilah subsidi silang (ta’awun saling tolong menolong antar sesama santri)

“Jadi kita wawancara orang tuanya dulu. Apalagi saat sedang Covid-19 seperti ini. kita wawancara orang tua berapa sanggupnya, ada yang Rp700.000, ada yang Rp 900.000, ada yang Rp 1.200.000 bahkan ada juga yang sampai Rp 1.500.000,” dan ada juga santri yang digratiskan jika memenuhi syarat.” pungkasnya.