“Ada studi di Amerika Serikat tentang perilaku masyarakat masa kini, di mana tiga dari empat milenial membutuhkan makanan yang membangkitkan pengalaman baru, membuat mereka lebih senang juga memiliki pengalaman stimulasi rasa, pengalaman makanan yang challenging (menantang) dan lebih berekspresi,” kata psikolog Ajeng Raviando, Rabu (11/10/2017).
Dari sisi tampilan, menurut Ajeng, bisa digabungkan dengan stimulasi rasa, sehingga akhirnya makanan itu bisa menarik untuk dikonsumsi oleh generasi milenial. Ia mengungkapkan perilaku generasi milenial memang suka dengan tantangan baru dan eskperimen.
Situasi ini tak lepas dari perubahan zaman yang membuat semua hal kian beragam, termasuk makanan.
“Kalau zaman dulu enggak banyak pilihan, sekarang banyak plihan dan buat tingkat kepuasan kian tinggi,” ujar Ajeng.
Dia mencontohkan cokelat yang dulu hanya berbentuk batangan untuk dikonsumsi. Namun sekarang beragam varian dan bentuk yang memang menyesuaikan keinginan generasi milenial.