Oleh: Helen R. Tanzil (Dosen Departemen Akuntansi FEB UI)
Depoknews–Hubungan Investor atau Investor Relations (IR) merupakan fungsi perusahaan yang menjadi jembatan antara perusahaan dengan para penanam modal atau investor, baik investor ekuitas maupun hutang. Umumnya fungsi ini terdapat pada perusahaan publik. Fungsi ini tidak bersifat keharusan (mandatory) seperti Sekretaris Perusahaan, karenanya tidak semua perusahaan publik memiliki Investor Relations Officer (IRO) dan fungsi ini seringkali dirangkap oleh Chief Financial Officer (CFO) atau Direktur Keuangan.
Perbedaan antara IR dengan Public Relations (PR) terletak pada audience komunikasi, di mana untuk IR, audience relatif lebih terbatas pada komunitas pasar modal yang meliputi investor dan sells-side analysts (dari brokerage houses/perusahaan sekuritas); sedangkan PR mengarahkan komunikasi pada publik, terutama media.
Mengingat audience IR yang lebih terfokus pada penanam modal, pengetahuan keuangan dan akuntansi akan lebih menguntungkan bagi seorang IRO. Komunikasi IRO dengan investor, misalnya, sebagian besar berkisar pada laporan dan proyeksi keuangan. Seorang IRO harus melakukan analisa mendalam atas laporan keuangan yang akan diterbitkan untuk menguasai berbagai penjelasan dan alasan di balik angka yang terdapat di dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal dan Catatan atas Laporan Keuangan. Seorang IRO harus memiliki hubungan baik dengan departemen lainnya dalam perusahaan demi berbagai alasan yang ada dibalik angka-angka yang dipublikasikan.
Walaupun IRO bisa melakukan meeting sewaktu-waktu dengan analysts dan investor, peristiwa penting bagi seorang IRO adalah saat publikasi laporan keuangan kuartalan perusahaan. Idealnya IRO sudah memiliki akses terhadap draft laporan keuangan yang akan diterbitkan beberapa hari sebelum tanggal tayang untuk memberikan waktu analisa terhadap laporan keuangan. Analisa ini diperlukan dalam mengantisipasi pertanyaan atau memberikan penjelasan kepada investor. Kredibilitas IRO terbentuk lebih baik jika telah memiliki penjelasan atas angka-angka keuangan saat investor mengajukan pertanyaan.
Umumnya beberapa hari setelah publikasi laporan keuangan, perusahaan akan melakukan analysts’ meeting. Dalam kegiatan ini, sedikitnya IRO akan bertemu terutama dengan para analysts dan investor. Di dalam forum ini, analysts dan investor dapat mengajukan pertanyaan yang biasanya terkait dengan laporan keuangan yang baru saja dipublikasi.
Analysts dan investor memiliki kepentingan atas kelangsungan kesehatan keuangan perusahaan. Konsekuensi dari hal ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh para analysts dan investor tidak hanya terbatas pada laporan keuangan kuartal yang terakhir dipublikasikan. Mereka bisa saja menanyakan keterkaitan atau hubungan kondisi keuangan saat ini dengan isi laporan keuangan yang telah dipublikasikan dua tahun lalu, misalnya. Di sisi lain, mereka juga bisa bertanya tentang kemungkinan pencapaian perusahaan terhadap target keuangan tahunan.
Pertanyaan yang diajukan tidak hanya bersifat keuangan, tetapi juga bisa terkait dengan strategi operasi perusahaan, situasi pasar dan kompetisi, peraturan pemerintah, ekonomi makro, bahkan dampak situasi geopolitik yang sedang terjadi sekalipun. Dengan demikian, seorang IRO dituntut untuk bisa berpikir dan melakukan analisa secara komprehensif, dan hal ini hanya bisa dilakukan apabila IRO memiliki pengetahuan yang up-to-date.
Mengingat pertanyaan yang bisa sangat bervariasi dan membutuhkan pengetahuan luas di samping data keuangan perusahaan, seorang IRO harus memiliki dorongan untuk terus belajar dan memperkaya diri dengan pengetahuan secara up-to-date. Di banyak situasi, pertanyaan yang diajukan pun lebih bersifat live, dengan demikian, bisa dikatakan tidak ada waktu untuk mencari jawaban dari laporan atau media lainnya. Memang IRO bisa meminta waktu untuk kembali dengan jawaban, tetapi hal ini tidak bisa sering dilakukan, sehubungan dengan kredibilitas perusahaan dan kredibilitas IRO itu sendiri. Namun demikian, menjawab secara sembarang pun merupakan tindakan yang lebih berbahaya lagi dan sulit untuk dikoreksi apabila telah disampaikan kepada audience.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, seorang IRO merupakan jembatan komunikasi antara perusahaan dengan komunitas pasar modal berupa investor dan analysts. Bagaimana peran IRO di dalam perusahaan sendiri?
IRO memiliki sangat banyak kesempatan untuk mendengar dari para analysts dan investor mengenai kondisi dan kebijakan perusahaan sejenis dalam industri, baik di dalam maupun luar negeri; maupun perusahaan dari industri lain, karena para analysts dan investor melakukan meeting dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini merupakan privilege yang dimiliki oleh seorang IRO, yang belum tentu dimiliki oleh karyawan lain di dalam perusahaan. Karenanya, seorang IRO bisa menyampaikan informasi yang sekiranya relevan dan akan membantu manajemen perusahaan dalam mendesain strategi perusahaan atau sebagai bahan pembelajaran.
Di sisi lain, IRO juga wajib menjaga keseimbangan hubungan dengan manajemen perusahaan dan dengan investor. IRO senior seringkali dilibatkan dalam berbagai meeting internal perusahaan, termasuk yang membahas tentang strategi di masa akan datang yang mungkin sensitif terhadap aspek kompetisi. Sekalipun berita tersebut akan berdampak positif bagi saham perusahaan, IRO harus berhati-hati dalam penyampaian kepada pihak eksternal mengingat adanya peraturan tentang keseragaman informasi yang diberikan kepada pihak eksternal, maupun adanya kepentingan perusahaan seperti posisi kompetitif di dalam industri.
Seorang IRO yang baik akan menjadi aset perusahaan, karena ia merupakan sumber informasi dari luar perusahaan. Di sisi lain, IRO yang baik akan mempermudah saham mencerminkan harga wajarnya karena transparansi dan komunikasi yang baik pula dari sisi perusahaan.








