Isi Khutbah Jumat, Wali Kota Depok Sampaikan Tiga Kelompok yang Tidak Disukai Allah di Hari Kiamat

DepokNews – Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengisi khutbah Salat Jumat di Masjid Jami Al Khoir, Jalan Andara RT 08/01 Kelurahan Pangkalanjati Baru, Kecamatan Cinere, Jumat (03/03/23).

Dalam khutbah, Kiai Idris, sapaannya, menyampaikan tiga kelompok yang tidak diperhatikan, bahkan Allah SWT tidak membersihkan dosa dan kesalahan mereka.

“Rasulullah SAW bersabda, ada tiga kelompok yang Allah SWT tidak suka kepada mereka di hari kiamat dan tidak memedulikan mereka dan tidak menghapuskan dosa dan kesalahan mereka,” kata Kiai Idris di sela-sela khutbah Jumat.

Pertama, satu kelompok yang digambarkan pada seseorang yang punya kelebihan air di padang pasir, tetapi ia tidak memberikan kelebihan airnya kepada Ibnu Sabil.

Kedua, kelompok yang digambarkan pada seseorang yang bersumpah setia kepada pemimpin, yang sumpah setianya itu karena dunia.

“Dan satu kelompok lagi digambarkan pada seseorang, dia menjajakan barang dagangannya, makanannya, jajanannya di sore hari, dia mengatakan demi Allah bahwa ini makanan yang aku beri, jual ini, makanan yang enak-enak dan lezat, padahal makanan itu sudah dibuat dari pagi, lalu dijualnya sore hari,” tuturnya.

“Lalu Rasulullah SAW membaca sebuah ayat, sesungguhnya orang-orang yang menjual dengan sesuatu hal yang sangat harganya atau nilainya sangat murah dengan bersumpah kepada Allah SWT,” katanya.

Selain itu, Kiai Idris juga menuturkan hadits riwayat Imam Bukhari dalam Kitab Al-Bukhari 2186, hadits yang memberikan sebuah penjelasan tiga pilar utama jika ingin bercita-cita, ingin mewujudkan negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Pertama yang harus dilakukan adalah kepedulian, Rasulullah SAW menengaskan dalam hadits, cukup bagi seorang muslim, dia mendapatkan dosa, kalau dia membiarkan tidak bertanggung jawab kepada orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya.

“Seorang pimpinan perusahaan, direktur, manajer, dia punya bawahan, seorang camat punya bawahan, wali kota punya bagian masyarakat, dia bertanggung jawab mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya,” tuturnya.

Dalam hadis yang lain menyatakan, tidak sempurna keimanan seseorang yang pada hari itu dia merasa kenyang, tapi tetangganya kelaparan.

“Begitulah digambarkan oleh Rasulullah kepedulian dan anjuran, tuntunan, arahan Rasulullah agar kita menjaga kepedulian kepada warga kita, kepedulian kepada lingkungan kita,” jelasnya.

Nilai kedua, lanjut dia, ialah terwujudnya pemimpin yang beriman dan bertakwa.

“Allah memberikan peluang, kekuatan untuk melakukan banyak hal menjalankan hal kebaikan, kebaikan pemimpin akan bisa mewujudkan kemaslahatan rakyat,” tuturnya.

“Keburukan pemimpin akan sebaliknya, memunculkan keburukan-keburukan dalam berkehidupan bangsa dan bernegara,” tuturnya.

“Maka, hati-hati dalam memilih pemimpin, baik sebagai wakil rakyat maupun sebagai pimpinan negara ataupun pimpinan kabupaten/kota,” ungkapnya.

Ketiga, lanjut Kiai Idris, adalah kejujuran, sebab kejujuran akan membawa dan mengarahkan semua pihak kepada kebaikan-kebaikan, tentu yang membawa kepada surga Allah SWT.

“Mudah-mudahan khutbah yang singkat dari arahan hadits Rasulullah menjadi perenungan agar kita mempunyai sikap yang jelas, pilihan-pilihan hidup kita untuk meraih ridha Allah SWT dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Sumber : depok.go.id