DepokNews — Bidang Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa (BPPM) DPC PKS Beji sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Jangan Takut Jatuh, Bangun Cinta” pada Senin, 23 Desember 2025, bertempat di Tatap Moeka Coffee & Resto, Kota Depok. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari kalangan pemuda dan mahasiswa.
Acara diawali dengan keynote speech dari M. Kholid, Founder Kholid Academy, yang menekankan pentingnya keberanian dan kesiapan generasi muda dalam memandang cinta dan pernikahan sebagai proses pembentukan karakter dan tanggung jawab hidup.
“Cinta bukan sekadar perasaan, tetapi keputusan sadar yang membutuhkan kesiapan mental, spiritual, dan komitmen nilai,” ujar M. Kholid dalam pemaparannya.
Kegiatan ini menjadi ruang edukasi dan diskusi terbuka bagi generasi muda untuk memahami makna cinta dan pernikahan secara lebih utuh, ditinjau dari perspektif Islam, sunnah, dan psikologi. BPPM DPC PKS Beji menegaskan bahwa pembinaan pemuda perlu diarahkan pada kesiapan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan, agar mampu membangun keluarga yang kuat dan berdaya tahan.
Dalam diskusi yang berlangsung interaktif, peserta diajak membahas berbagai fenomena yang kerap menjadi kegelisahan anak muda, seperti ketakutan salah memilih pasangan, pemahaman hak dan kewajiban suami-istri, persoalan nafkah, hingga pelurusan antara nilai budaya dan prinsip syariah dalam kehidupan rumah tangga. Narasi keliru tentang pernikahan juga diluruskan, dengan menegaskan bahwa pernikahan merupakan jalan menjaga kehormatan dan membuka pintu kebaikan yang lebih luas.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ustadz Faiq Haqqoni dan Kak Tiyas Widyasari, seorang psychology enthusiast. Keduanya membahas tantangan wacana populer di kalangan anak muda, seperti isu childfree, anggapan bahwa tidak menikah lebih bahagia, serta pentingnya perencanaan keuangan sebagai fondasi ketahanan keluarga.
“Pernikahan yang sehat tidak lahir dari kesiapan finansial semata, tetapi dari kematangan emosi, komunikasi yang baik, dan kesamaan visi hidup,” ungkap Kak Tiyas Widyasari.
Sementara itu, Ustadz Faiq Haqqoni menegaskan bahwa Islam memandang pernikahan sebagai ibadah dan jalan kebaikan.
“Pernikahan bukan untuk ditakuti, tetapi dipersiapkan. Dengan ilmu dan niat yang lurus, pernikahan menjadi sarana membangun peradaban,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, BPPM DPC PKS Beji menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program pembinaan pemuda yang relevan, solutif, dan aplikatif, guna membentuk generasi yang siap membangun keluarga sakinah dan berorientasi pada nilai perjuangan. Kegiatan semacam ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pembinaan serta memperkuat peran PKS dalam mendampingi generasi muda menghadapi tantangan zaman.






