Penulis : Fidyatul Nazhira
DepokNews–Pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, Jurusan Fisioterapi UPN Veteran Jakarta telah melaksanakan kegiatan PKM (Program Kemitraan Masyarakat) di RW.06 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan dengan mengusung tema “JANTUNG (Jaga Aktivitas Lansia Unggul): Program Pengelolaan Hipertensi Berbasis Komunitas untuk Meningkatkan Fungsi Kardiorespirasi dan Kesejahteraan Mental.”

Program ini memfokuskan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya kelompok lansia. Kegiatan ini bukan hanya berbentuk penyuluhan, tetapi juga melibatkan pelatihan kader mengenai pengelolaan hipertensi pada lansia serta berbagai bentuk pencegahan untuk meminimalkan komplikasi yang dapat muncul.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 30 lansia dari RW.06 Bedahan Rangkaian acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Pengabdian Masyrakat Ibu Fidyatul Nazhira, beliau berharap Masyarakat semakin sadar tentang kesehatan mental dan pencegahan hipertensi. Pada kesempatan yang sama, Risa Kusuma Anggraeni, dosen fisioterapi yang berfokus pada bidang neurologi menyampaikan salah satu penyebab hipertensi karena pengelolaan stress sehingga lansia sulit tidur, beliau menyarankan agar lansia dapat sering beraktivitas berkelompok dalam saling menjaga kesehatan mental. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi edukasi, tanya jawab, serta praktik sederhana yang dapat dilakukan masyarakat.
Mengapa Hipertensi Perlu Diperhatikan?
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat, terutama pada kelompok lansia. Kondisi ini sering disebut sebagai silent killer karena sering kali tidak menimbulkan gejala, namun berisiko memicu komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, hingga gangguan penglihatan.
Pada lansia, hipertensi dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, keterbatasan mobilitas, hingga risiko jatuh akibat komplikasi kardiovaskular. Selain itu, hipertensi yang tidak terkendali juga berdampak pada kesehatan mental, seperti timbulnya kecemasan, stres, dan depresi. Hal ini terjadi karena tekanan darah yang tidak stabil sering kali menimbulkan rasa takut berlebihan terhadap penyakit, membatasi aktivitas sosial, serta mengurangi rasa percaya diri.
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi
Pencegahan hipertensi tidak hanya bergantung pada obat-obatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh pola hidup sehat. Dalam kegiatan PKM ini, lansia dan kader dibekali pengetahuan serta keterampilan mengenai beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan sehari-hari, antara lain:
- Pola makan sehat: Mengurangi asupan garam, lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan sumber protein sehat.
- Aktivitas fisik teratur: Lansia dianjurkan melakukan olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, senam lansia, atau peregangan rutin.
- Kepatuhan terhadap pengobatan: Bagi lansia yang sudah mengonsumsi obat antihipertensi, kepatuhan minum obat menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas tekanan darah.
- Pengelolaan stres dan kesehatan mental: Menjaga interaksi sosial, melakukan aktivitas yang menyenangkan, serta melatih teknik relaksasi dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi akibat stres.
- Pemantauan rutin: Pemeriksaan tekanan darah secara berkala di posyandu atau fasilitas kesehatan membantu mendeteksi lebih dini perubahan tekanan darah.
Peran Kader dalam Komunitas
Selain menyasar langsung kepada lansia, kegiatan PKM ini juga memberikan pelatihan kepada kader masyarakat mengenai cara mengenali tanda-tanda hipertensi, memberikan edukasi dasar, serta mendampingi lansia dalam menjalani pola hidup sehat. Dengan adanya kader yang terlatih, diharapkan program pengendalian hipertensi tidak hanya berhenti pada kegiatan penyuluhan, tetapi berkelanjutan di tengah masyarakat.
Manfaat Kegiatan
Melalui PKM ini, Program Studi Fisioterapi UPN “Veteran” Jakarta tidak hanya memperkenalkan perannya dalam bidang kesehatan, tetapi juga menjadi mitra masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Edukasi yang diberikan diharapkan mampu mengurangi risiko komplikasi hipertensi, memperbaiki fungsi kardiorespirasi melalui olahraga teratur, serta menjaga kesehatan mental lansia agar tetap aktif, percaya diri, dan bahagia.
Dengan adanya sinergi antara mahasiswa, dosen, kader, serta masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun komunitas yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks di era penuaan populasi.







