Depoknews – Rumah Al Quran Indonesia (RQN) Kota Depok Jawa Barat mengadakan kajian rutin Al Quran setiap hari Kamis pukul 05.30 WIB sampai pukul 07.00 WIB. Kali ini kajian pada Kamis (10/2/2022) mengupas tafsir Surat At-Takwir bagian 3 dengan pemateri KH. Abdul Azis AbdurRauf Lc, Alhafidz atau lebih dikenal Ustad Abdul Azis.
Peserta Kajian Tafsir RQN Kota Depok terpantau ada 317 partisipan mengikutinya via aplikasi Zoom dan sebanyak 400 orang menyaksikan lewat channel Youtube.
Acara yang dipandu oleh Ustad Ikmal diawali pembacaan ayat suci Al Quran oleh pembina Yayasan RQN Kota Depok, Ustad M. Nurhadi. Dilanjutkan penyampaian materi kajian oleh Ustad Abdul Azis.
Pada awal bahasannya Ustad Abdul Azis menjelaskan kandungan Surat At-Takwir, salah satu surat yang menggambarkan tentang visualisasi dahsyatnya hari kiamat. Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi Nabi bersabda :
“Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca “idza syamsu kuwirat, idza syamaaunfatarat, dan idza syamaaunsyaqat.”
Di dalam Al Quran Surat At-Takwir, Al-Infithaar, dan Al-Insyiqaq, ketiga surat ini memiliki kemiripan pada isinya yaitu menjelaskan tentang dahsyatnya hari kiamat, tentang akan munculnya hari akhirat yang diawali bagaimana perubahan kondisi alam semesta.
Ustad Abdul Azis menuturkan, di awal surat At-Takwir, Allah bersumpah dengan 12 sumpah berturut-turut tentang kejadian-kejadian hari kiamat yang sangat dahsyat untuk menekankan dan menegaskan bahwasanya pada hari tersebut setiap jiwa mengetahui apa yang telah dia kerjakan selama di dunia.
“Perkara-perkara yang terdapat pada 6 ayat di awal ini adalah perkara-perkara yang terjadi di dunia. Kemudian 6 perkara berikutnya adalah perkara-perkara yang terjadi di akhirat,” tutur Ustad Abdul Azis.
Tentang surga dan neraka, Ustad Abdul Azis menerangkan bahwa surga dan neraka sudah disediakan oleh Allah SWT.
“Bagi orang beriman surga sudah terlihat saat ia mengalami sakratul maut,” kata Ustad Abdul Azis.
Khusus bagi orang yang beriman maka Allah muliakan mereka dengan mendekatkan surga kepada mereka. Surga adalah sesuatu yang mudah diraih oleh orang beriman karena amalannya. Ada dua cara untuk masuk surga. Cara yang sulit, dan cara yang mudah yang bisa dilakukan oleh siapa pun. Demikian jelas Ustad Abdul Azis.
“Penting bagi kita bergaul dan berteman dengan orang-orang baik. Karena salah satu cara memudahkan masuk surga adalah dengan berjamaah atau berukhuwah,” jelasnya lagi.
Kemudian Ustad Abdul Azis menceritakan, nanti ada situasi di surga, ada orang beriman yang diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafaat kepada teman berjamaahnya yang berada di neraka sehingga temannya bisa masuk surga. Di sinilah adanya andil Allah SWT untuk memasukkan seseorang ke surga. Dan alangkah sedihnya, ada orang yang berada di neraka namun tidak ada yang memberikan syafaat kepadanya karena dulu di dunia berteman dengan orang tidak menaati Allah. Dengan demikian masing-masing manusia pada hari kiamat nanti akan berkumpul bersama kelompoknya masing-masing. Allah akan mengelompokkan mereka pada hari kiamat nanti.
Paparan Ustad Abdul Azis berlanjut ke ayat 14 sampai 29, merupakan taujih rabbani interaksi amal orang beriman dengan Al Quran dimaksimalkan. Salah satunya dengan menghafal ayatnya. Al Quran begitu mudah dihafal berkaitan dengan amalan kebaikan. Rangkaian ayat 14-29 memotivasi agar Al Quran menjadi multi fungsi berbagai macam aspek kehidupan.
“Intinya ayat 14 sampai ayat terakhir adalah bangunlah dan rawatlah keyakinan itu dengan Al Quran,” kata Ustad Abdul Azis. (shl)