DepokNews- Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, tanpa air manusia akan mati tetapi di zaman sekarang orang banyak yang membuang sampah sembarangan akibat dari itu semua air tercemar dan menyebabkan banjir.
Salah satu aliran sungai yang sudah tercemari dengan sampah adalah kali ciliwung, kali yang melewati kota Bogor, kota Depok, dan Kota Jakarta ini kerap menjadi tempat membuang sampah.
Keprihatinan ini membuat Taufik membuat Komunitas Ciliwung Depok (KCD).
“Terbentuknya komunitas ini karena pada tahun 2011 pak Taufik beserta rekan-rekan yang lain melakukan advokasi di perumahan taman anyelir, karena 15 meter dari kali tidak boleh membuat bangunan, berakhirnya permasalahan itu pak Taufik membuat komunitas ini,” ujar Bayu Eko Sutanto Sekretaris Umum KCD menjelaskn sejarah terbentuknya komunitas tersebut.
Terletak di Jl. Boulevard Raya Grand Depok City, Depok, Pancoran MAS, Kota Depok, Jawa Barat 16439, selain pengujung menikmati suasana asri dan lukisan mural yang ada pengujung dapat melakukan kegiatan outbound salah satunya flying fox, baji jumpuling dan lain-lain.
KCD memiliki dua kegiatan rutin, yaitu Piket Ciliwung dan Berbenah Ciliwung. Piket Ciliwung merupakan kegiatan non periodik yang dilakukan dengan mengarungi Sungai Ciliwung yang mengaliri Kota Depok. Kegiatan ini bukan untuk berwisata melainkan kegiatan yang ditujukan untuk mengontrol Sungai Ciliwung seperti membersihkan sampah atau mengecek hal-hal yang bisa merusak DAS Ciliwung di sepanjang Kota Depok.
Bayu berharap semoga masyarakat luas terutama masyarakat Depok tidak membuang sampah ke kali ciliwung ini karena kali ciwlung ini bukan tempat sampah. Kami ingin mengembalikan tempat seharusnya kali ciliwung ini sebagai mestinya sebagai kesalnya sebagai tempat kehidupan, tempat bermainnya anak. (Trisna Nugraha)