Menu

Dark Mode
Program Pendampingan dan Pembentukan Tim Relawan Yayasan Madinatul Quran Al Amri Kreativitas dan Sains di TK ABA 16 Meruyung: Pengabdian Masyarakat oleh Siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok Memasuki 2 tahun kiprah persepakbolaannya SSB Timah United konsisten terapkan _Coerver Method_ Remaja Masjid Al-Munawaroh Pancoran Mas Selenggarakan Lomba Mewarnai Geliat Kota Depok, Sebuah Catatan Kecil PENGABDIAN kepada MASYARAKAT (PkM) LINTAS PRODI UNIVERSITAS GUNADARMA DI ULUL ILMU HYDROFARM, JAKTIM

Lalu Lintas

Kebijakan Wacana Ganjil Genap Margonda Dinilai Baik

badge-check

ilustrasi (istimewa)

DepokNews–Pemerintah Kota Depok menerapkan ganjil genap di Jalan Raya Margonda Depok pada Sabtu dan Minggu dinilai baik dan bagus.

Akan tetapi hanya saja memang hal itu akan berdampak pada roda perekonomian di jalur jalan tersebut.

“Kami nilai Kebijakan yang bagus bagi Kota Depok. Tapi Pemkot Depok juga harus belajar dengan Pemrov DKI Jakarta,” kata pengamat Transportasi Djoko Setidjowarno kepada wartawan.

Menurut dia, jalanan raya ini untuk mobilisasi warga, mereka warga kata dia memiliki hak. Maka dari itu, mobilisasi di jalan raya harus diatur karena kapasitas jalan terbatas.

“Sementara jumlah kendaraan bermotor kian bertambah.  Maka wacana ganjil genap harus dipersiapkan dengan matang,”katanya.

Persiapan matang ini lanjut dia menjelaskan, aksesibilitas transportasi umum harus bagus. Bahkan, harus dijangkau seperti kawasan perumahan dan pemukiman.

Setidaknya kalo berjalan kaki maksimal 500 meter sudah dapat halte bus. Wacana ini menurut dia pasti berdampak karena setiap kebijakan pemerintah yang menyangkut umum .

Apalagi Jalan Margonda jantung ekonomi Kota Depok.  Selain itu, fasilitas pejalan kaki juga harus diperbaik.

Di mana jalan tersebut harus ada bus besar yang layani. “Angkot harus hilang. Minimal fasilitas angkutan umum harus ada dulu.

Kalau itu tidak disediakan, menzolimi warga namanya. Depok terlambat menata transportasi umum,”ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana menuturkan, ganjil genap barulah wacana. Saat ini masih dalam tahap kajian. Diperkirakan kajian tersebut selesai akhir bulan ini.

“Finalisasi direncanakan selesai akhir bulan ini. Setelah itu dilakukan diskusi, uji publik dan evaluasi,” katanya.

Ditanya apakah sistem ini berlaku untuk kendaraan roda dua dan empat, pihaknya belum bisa memastikan.

Pasalnya hingga kini kajian masih terus dilakukan. “Itu belum dapat dipastikan. Kita tunggu setelah kajian selesai. Tapi tidak berlaku untuk kendaraan umum,” katanya.

Wacana ini dimunculkan sebagai alternatif penguraian kepadatan kendaraan di Margonda pada akhir pekan. Mengingat pergerakan pada akhir pekan di Depok lebih besar dibandingkan hari kerja.

Pergerakannya pada hari biasa sebanyak 58 persen ada di luar Depok.

Sedangkan sisanya sebanyak 42 persen ada di dalam Depok. Namun pada akhir pekan, pola tersebut berubah.

“Hampir semua pergerakan ada dalam Depok. Ini yang menyebabkan terjadinya tumpukan kendaraan pada akhir pekan,”katanya.

Disebutkan jumlah kendaraan yang melintas di Margonda dai utara- selatan (dua arah) pada Minggu sore sebanyak 7.836 kendaraan/jam.

Pada minggu siang sebanyak 7.746 kendaraan/jam, dan minggu pagi sebanyak 6.428 kendaraan/jam.

Sedangkan pada week day sebanyak 7.621 kendaraan/jam pada sore hari.

Sementara pada siang hari sebanyak 3.827 kendaraan/jam dan pagi sebanyak 3.254 kendaran/jam.

Facebook Comments Box

Read More

Hindari Kemacetan, Aplikasi DSW Dapat Pantau Kondisi Lalu Lintas di Depok

15 December 2021 - 19:48 WIB

Diduga Supir Mengantuk, Truk Molen Terguling di Pertigaan Bojongsari Depok

22 May 2021 - 09:19 WIB

Puluhan Kendaraan Diputar Balik di Sejumlah Posko Penyekatan Pemudik

8 May 2021 - 13:12 WIB

Polsek Sawangan Siagakan Personel di Pos Penyekatan Guna Halau Pemudik

7 May 2021 - 14:12 WIB

Satlantas Polres Metro Depok Mulai Hadang Pemudik Bandel Dari Tanggal 6 Hingga 17 Mei Mendatang

6 May 2021 - 09:09 WIB

Trending on Lalu Lintas