Kejutan Besar dalam Pilkada Maluku Utara

DepokNews– Halmahera Selatan, 24/6) – Pemilihan kepala daerah di Provinsi Maluku Utara akan mengalami kejutan besar. Kandidat yang tak dijagokan sebelumnya semakin berpeluang memenangkan kompetisi yang berpuncak pada tanggal 27 Juni nanti. Ibarat pertandingan sepakbola, kesebelasan yang tak diunggulkan (underdog) ternyata berhasil menyalip kesebelasan favorit berkat kerjasama tim yang solid.

Gejala itu terlihat dalam kampanye akbar terbuka yang digelar pasangan Muhammad Kasuba dan A. Madjid Husen di Bacan, Halmahera Selatan. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Sohibul Iman hadir dalam kampanye yang diikuti puluhan ribu warga. Pasangan MK-Maju dengan nomor urut 4 itu semula tak diperhitungkan lembaga survei manapun. Perlahan tapi pasti, kondisi berubah berkat mesin politik yang efektif dan ketokohan yang mengakar.

Dalam orasinya, Sohibul Iman menegaskan: “PKS hanya mendukung pasangan nomor 4, yakni MK Maju! Karena itu, masyarakat Halsel harus memperoleh suara minimal 45 persen di Halsel untuk bisa memenangkan pasangan MK Maju.” Kepada pasangan MK-Maju, doktor lulusan Jepang itu mengingatkan agar dapat memenuhi janji kampanye bila menang nanti. Selain itu, ia menyerukan untuk menjaga soliditas dan keharmonisan sampai periode kepemimpinan berakhir lima tahun ke depan. Muhammad Kasuba telah berpengalaman sebagai Bupati Halmahera Selatan, sedang Madjid Husen pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara.

Muhammad Kasuba optimis dapat meraih kepercayaan masyarakat Maluku Utara, bukan hanya karena pengalamannya dalam mengelola birokrasi, namun mesih politik PKS, Gerindra dan PAN terbukti solid. Pada mulanya memang sempat muncul kendala, namun semua bisa ditangani. “Konsolidasi berjalan lancar, kader dan simpatisan tidak hanya bertekad memenangkan pilkada, melainkan juga membangun Maluku Utara agar lebih maju,” ujar Kasuba. Ia turut membantu Bupati Halsel yang baru meraih penghargaan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam bidang e-Health dengan program Lacak Malaria. Kabupaten Halsel mengalahkan 700 peserta dari seluruh dunia.

“Visi MK-Maju adalah mewujudkan Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan yang KUAT di kawasan timur Indonesia. KUAT juga bermakna singkatan: Kerjasama tim untuk bersinergi, Unggul dalam kecerdasan dan kreativitas), Amanah yakniberkeadilan dalam kebijakan pembangunan, dan Tangguh dalam arti berbudaya, aman dan nyaman,” jelas Kasuba, alumni program doktor dari Quaidi Azzam Islamabad University, Pakistan.. KUAT pun dapat dipahami dalam aspek: sumberdaya manusia, birokrasi, sosial-budaya, infrastruktur, dan ekonomi.

Pengamat politik dari Center for Indonesian Reform (CIR), Sapto Waluyo, mencermati elektabilitas pasangan MK-Maju naik secara signifikan dan paling berpeluang memenangkan pilkada. Survei yang pernah dirilis Micro Tactics Consulting (23 – 30 April 2018) mengungkapkan: MK-Maju menempati posisi teratas (25,7 persen), disusul pasangan Abdul Gani Kasuba-M Al Yasin Ali (AGK-YA) dengan 22,8 persen, Burhan Abdurrahman-Ishak Jamaluddin (Bur-Jadi) meraih 22,1 persen, dan Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar (AHM-Rivai) dengan 20,6 persen. Sementara 5,9 responden memilih merahasiakan pilihannya. AHM sempat berada di posisi nomor wahid, namun penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi membuat citranya anjlok. Begitu pula kandidat petahana AGK sempat terancam tak lolos pendaftaran calon, karena kasus dukungan ganda PKPI.

“Pasangan MK-Maju nomor 4 terbukti paling solid dari segi ketokohan dan mesin politik. Disamping itu, iklim politik nasional juga sedang hangat menuntut perubahan. Masyarakat Maluku Utara tentukan mengikuti perkembangan di tingkat nasional dan sangat mempergatuhi pilihan politik mereka,” simpul Sapto. Kejutan besar dari Maluku Utara jelas bergema hingga tingkat nasional.