DepokNews- Tokoh masyarakat di Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo H. Acep, mengaku kepincut sosok Pradi Supriatna yang smart, dan visioner.
Hal tersebut pun membuat Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Depok ini, mantap mendukung Pradi Supriatna-Afifah Alia dalam sebagai calon wali kota dan wakil wali kota, perhelatan Pilkada Depok Desember 2020 mendatang.
“Saya yakin pasangan ini (Pradi-Afifa), mampu merubah Kota Depok jauh lebih baik lagi,” kata H. Acep usai bertemu Pradi Supriatna, disalah satu tempat makan di wilayah Grogol, Limo, Rabu (23/9/2020).
Acep menuturkan, kejahatan ekonomi, sosial, budaya dapat diselesaikan seorang pemimpin yang membela rakyat dengan memberi hukuman bagi yang melanggar. Begitu juga persoalan korupsi, narkoba, prostitusi dan penyalahgunaan kekuasaan
Menurutnya semua itu dapat selesai di tangan pemimpin yang berani.
“Orang yang berani itu adalah orang yang masih muda usianya, ya beliau ini,” katanya sambil menunjuk Pradi.
Acep menyebut, jika ingin berubah maka seseorang harus berkembang. Dan jika itu tidak dilakukan maka hakikatnya orang itu tidak benar-benar berubah.
“Jadi jika kamu ingin hidup, maka kamu harus berkembang dan jika kamu ingin berkembang, kamu harus berubah. Hidup perubahan,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan sejumlah tamu yang hadir
Lebih lanjut Acep menuturkan, Pradi adalah sosok yang tidak mudah bawa perasaan alias baper. “Dibecandain kayak apapun enjoy-enjoy aja. Itulah yang menjadikan Pradi Supriatna diterima berbagai kalangan, jadi hari ini kita tolak politik baper kita, bangun politik penuh harapan, yang ada di Pradi Supriatna,” ujarnya.
Ia menambahkan, tadinya banyak warga yang ingin datang lantaran tahu Pradi akan singgah di kawasan Grogol ini. Namun Acep menahannya karena terkait dengan protokol kesehatan.
“Saya agak susah mengabulkan permohonan untuk warga datang ke sini, jangan kan 50 orang, bisa seribu orang yang datang, karena magnet Haji Pradi Supriatna yang begitu kita cintai,” tuturnya.
Hari ini penetapan calon wali kota artinya pantauan peraturan sudah pasti melekat pada masing-masing kandidat. “Kalau terjadi kerumunan yang melebihi angka nanti bisa jadi gorengan empuk buat calon. Jaga beliau, jangan sampai kita kumpul jadi masalah buat beliau (Pradi),” tutup Acep.(mia)