Korban Luka Akibat Ambruknya Atap Margo City yang Dirawat di RSUI Sudah Diperbolehkan Pulang

Korban luka akibat musibah ambruknya atap Margo City yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sudah diperbolehkan pulang. Di RSUI mulanya kedatangan tiga korban luka, namun satu diantaranya meninggal dunia pada Minggu (22/8) dinihari. Korban adalah M, warga Ciracas Jakarta Timur.


Manajer Pengembangan Bisnis RSUI, Astrid Saraswaty mengatakan, kedua korban yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang. Mereka sempat dirawat di ruang IGD saat itu. “Tiga orang dari para korban diterima pada hari sabtu sore jam 5 dan langsung ditangani di IGD,” katanya, Selasa (24/8).


Dari hasil pemeriksaan para korban memang mengalami luka bakar. Korban pertama yang wafat mengalami cedera kepala cukup berat. “Sementara dua korban lainnya kondisinya mengalami luka dan lecet yang relatif ringan sehingga boleh pulang,” tukasnya.


Kedua korban tersebut sudah diperbolehkan karena masuk kategori luka ringan. Mereka dipulangkan pada Sabtu (21/8) pukul 23.00 WIB. “Yang mengalami cedera kepala berat sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kami tangani tapi mengembuskan napas terakhir pada Minggu (22/8) jam 3 dini hari. Pasien yang cedera berat ini jenis kelamin laki-laki berusia 30 tahun. Yang dua juga laki-laki 45 dan 46 tahun,” ungkapnya.
Dirinya mengaku belum tahu apa penyebab luka bakar yang diderita korban. “Kami belum menerima ya. Itu mungkin informasinya ada di bagian informasi kami tapi terinformasi luka bakarnya derajatnya,” tukasnya.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menuturkan dipastikan tidak ada api saat kejadian tersebut. Luka bakar yang dialami korban diduga dari hawa panas akibat tekanan di pipa gas. “Dari pihak labfor menyatakan memang tidak ditemukan adanya jelaga. Hawa panas yang disebabkan oleh gas itu yang menyebabkan beberapa menjadi agak luka melepuh atau luka bakar,” katanya.


Menurut dia kalaupun ada api kemungkinan berasal dari salah satu tenan restoran yang sedang memasak. Kemudian terjadi tekanan gas saat itu. “Dipastikan tidak ada, tapi tidak tahu kalau yang di dapur atau di Marugame Udon. Mungkin kan dia lagi masak kemudian ada tekanan gas. Kalau dari labfor belum menemukan ada yang terbakar,” tutupnya