DepokNews- Warga Kota Depok, Jawa Barat 9 Desember 2020 nanti akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota tersebut.
Kendati Pilkada Depok 2020 diselenggarakan di masa pandemi Covid-19, apakah KPU Depok mampu menekan angka golongan putih atau Golput.
Menjawab hal itu, ketua KPU Depok Nana Sobarna mengatakan bahwa anggaran sosialisasi Pilkada Depok 2020 dipangkas untuk keperluan penanganan Covid-19 karena ada intruksi optimalisasi anggaran.
“Pas Covid kita diintruksikan untuk optimalisasi anggaran. Saya jujur saja. Dari postur anggaran yang ada untuk sosialisasi itu 15 persen anggaran dari total Rp 60,2 miliar pada pilkada itu adalah kegiatan sosialisasi, ” kata Nana Sobarna, Minggu (30/2020).
Sehingga dana sosialisasi Pilkada tahun ini diakui Nanan dengan berat hati dipangkas dan hanya terisa 0 koma sekian persen.
Anggaran itu untuk disalurkan ke kebutuhan penambahan PPS dan memfasilitasi petugas dengan alat pelindung diri sehingga Pilkada Depok berlangsung aman dari bertambahnya kasus Covid19.
“Jadi dengan berat hati, kami mohon maaf. Tapi saya dan tim KPU dengan betul -betul berjuang semaksimal mungkin daya dan upaya dimiliki untuk menekan angka Golput di pemilihan nanti, ” tutur Nana.
Nana juga sebisa mungkin sosialisasi Pilkada Depok yang diselenggarakan pemilihan pada 9 Desember 2020 nanti memanfaatkan jaringan petugas di bawah.
Bahkan kata Nana, petugas yang ada di tingkat kecamatan, kelurahan, RT, dan RW untuk membantu menyosialisasikan ke warga Depok.
“Kami juga mewajibkan penyelenggaraan kami di bawah untuk tidak hanya melakukan sosialisasi secara langsung dan virtual. Itu kita tekankan.Kita sudah berikan link zoom sampai Desember. Bebas batasan waktu mereka sosialisasi lewat serangan udara, “pungkas Nana.(mia)