DepokNews–Ihsan Jatnika, dosen sekaligus mahasiswa program doktor Universitas Gunadarma menemukan aplikasi untuk mengenali jenis ikan. Temuannya tersebut mengantarkan ia berhak menyandang gelar Doktor Teknologi Informasi.
Menurut Ihsan Jatnika, penelitian ini merupakan terobosan baru yang menggabungkan ilmu perikanan dengan bidang informatika Universitas Gunadarma.
“Diharapkan dengan penelitian ini bisa mempercepat proses perikanan menuju era 4.01. Sebagai negara yang kaya akan sumber berbagai jenis ikan sepantasnya Indonesia memiliki aplikasi yang bisa mengidentifikasi dengan cepat sumber daya alam yang dimilikinya,” jelas Ihsan Jatnika.
Ihsan Jatnika yang lahir di Jakarta tahun 1974 ayah dari empat orang anak ini dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dalam mempertahankan desertasinya yang berjudul “Pengembangan Sistem Pengenalan Spesies Ikan Rainbow Berdasarkan Pada Fitur Mormometrik Truss Dengan Menggunakan Metode linear Discriminant Analysis Dan Convolotion Neural Network”. Sidang terbuka tersebut digelar di Universitas Gunadarma Gedung J6, Jalan Cikunir Raya Bekasi, Kamis (17/10/2019).
Penelitian ini mengusulkan suatu metode ekstrasi fitur morfometrik truss dan pengenalan spesies ikan berdasarkan pada fitur morfometrik tersebut. Ikan sebagai obyek penelitian dibatasi pada 3 spesies ikan Rainbow. Metode yang diusulkan terbagi dalam dua bagian yaitu metode semi otomatis dan metode otomatis.
Metode semi otomatis dilakukan untuk membangun basis fitur dan model klasifikasi, dimana dalam metode ini masih terdapat intervensi manual pengguna dalam proses penentuan titik titik acuan morfometrik. Metode otomatis dilakukan untuk mengotomasi penentuan titik-titik acuan morfometrik yang semula dilakukan manual oleh pengguna serta ekstrasi fitur morfometrik truss.
Menurut Ihsan Jatnika hasil penelitiannya tersebut nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pembudidaya ikan dan juga menganalisa berbagai jenis ikan yang berada di lautan Indonesia.
“Aplikasi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi misalnya di tempat-tempat pameran ikan hias atau kawasan eduwisata lainnya seperti Technopark Universitas Gunadarma,” kata Ihsan Jatnika.
Ihsan Jatnika juga menjelaskan, penelitiannya ini juga bisa untuk menentukan jenis ikan yang akan di eksport atau sebaliknya ikan yang di import. “Kadang dalam sebuah tangkapan ikan terdapat banyak jenis ikan yang secara fisik bentuknya mirip, melaui aplikasi ini bisa menentukan jenis-jenis ikan tersbnut,” kata Ihsan Jatnika.
Penelitian Ihsan Jatnika terkait ikan tersebut bukan hanya menarik bagi para tim penguji, karena baru untuk pertama kalinya mahasiwa program doktor Universitas Gunadarma melakukan penelitian tentang ikan namun penelitina ini juga menarik bagi Wakil Bupati Luwuk Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, H. Mustar Labolo yang hadir pada sidang terbuka ini.
Menurut H. Mustar Labolo, lautan wilayah Kabupaten Luwuk Banggai kaya akan jenis ikan hias Cardinalfish dan sudah diekspor ke berbagai negara.
“Penelitan ini bagi saya sangat menarik sehingga saya minta ijin kepada Bu Rektor untuk menyaksikan sidang terbuka ini, istri Pak Ihsan Jatnika sebelumnya juga pernah melakukan penelitian ikan Cardinalfish. Cardinalfish satu-satunya ikan hias yang ada di Luwuk Banggai, ini jenis ikan hias yang sangat menarik” kata H. Mustar Labolo.
Ihsan Jatnika menempuh pendidikan program Doktor Teknologi Informasi dengan Promotor : Profesor Doktor Sarifuddin Madenda, Ko Promotor : Doktor Ery Prasetyo Wibowo dan Doktor Hustinawaty. Ihsan Jatnika merupakan Doktor IT lulusan yang ke-159 dari Universitas Gunadarma.