Margonda Jadi Lahan Menarik Investor Dirikan Apartemen

DepokNews- Berdasarkan data dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Depok sejak tahun 2011 hingga 2017 tercatat ada lebih dari 20 tower. Dan kawasan tertinggi adalah di Margonda. Tercatat ada Taman Melati, Apartemen Detos, Saladin, The Great Saladin Square, Margonda Apartemen, Atlanta, Zamzam, Graha Loka Pangestu.
“Itu yang ada di kawasan Margonda. Kawasan ini memang paling banyak berdiri apartemen,” kata Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan BPMP2T Kota Depok, Tito Ahmad Riyadi.
Selain Margonda, sejumlah tower juga berdiri di kawasan Cinere. Kawasan ini juga menjadi sasaran investor karena Cinere berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan. Tower yang berdiri di Cinere adalah Cinere Bellevue dan Cinere Resort Apartemen. Sedangkan di kawasan Kukusan akan ada Dave Apartement. Di kawasan lain ada Green Lake View serta Pesona Square.
“Dari data kami sejak 2011-2017 ada 19 tower yang berdiri,” tukasnya.
Apartemen pertama yang berdiri di Depok adalah Margonda Residence 1. Apartemen ini berada di Jalan Raya Margonda dan berdekatan dengan UI. Apartemen ini berdiri pada tahun 2008.
“Sampai saat ini memang Margonda masih menjadi yang terbanyak berdiri apartemen,” paparnya.
Margonda masih menjadi idola investor untuk menanam saham karena di kawasan ini dilintasi jalur tol. Artinya akses jalan bisa menjadi pemikat bagi investor untuk berinvestasi. “Margonda juga kan berbatasan langsung dengan Jakarta. Disini juga ada tol jadi memang menjadi pertimbangan bagi investor,” tukasnya.
Namun di kawasan lain selain Margonda pun sebenarnya bisa menjadi magnet baru pembangunan hunian vertikal. Misalnya di Jalan Raya Sawangan namun untuk mendirikan apartemen disana harus dilihat dulu apakan bisa dibangun atau tidak. Untuk itu perlu ditilik dari aturan rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW)-nya.
“Saat ini di Sawangan banyak yang mengajukan (permohonan izin) karena disana memang belum ada (apartemen). Namun harus dilihat dulu sesuai tidak dengan RTRW atau RTDL,” paparnya.
Saat ini sedang dibahas RTRW di kawasan tersebut. Setelah itu akan dilihat detil di RDTL masing-masing wilayah.
“Sawangan bisa menjadi magnet baru bagi investor. Karena disana sebagai salah satu jalur tol. Akan tembus ke Serpong. Jalan Raya Sawangan menjadi salah satu wilayah yang terlintasi Tol Cijago,” katanya.
Selain itu wilayah yang juga potensial dibangun apartemen adalah Tapos, Cimanggis. Disana juga terlintasi tol sehingga akses jalan menjadi penting.
“Di Tapos dekat dengan Tol Cimanggis. Biasanya investor mau menanamkan modalnya kalau akses jalan bagus,” pungkasnya.(mia)