Menu

Dark Mode
Kegiatan Scoring Panahan untuk Pemula oleh ASA Archery Indonesia Ketua Fraksi PKS DPRD Depok Hafid Nasir: Janji Politik Imam Ririn Adalah Terbangunnya Depok Eco Park di Pancoran Mas Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa PWI Depok Gelar Konferensi Kerja 2024, Tekad Tingkatkan Kinerja di 2025 Para Advokat Kota Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 Survei Voxpol: Imam-Ririn Unggul dengan Elektabilitas 51,7 Persen di Pilkada Depok 2024

Pendidikan

Memberdayakan Mahasiswa Universitas Indonesia, FIK-UI mengkampanyekan GERMAS untuk Pencegahan Sindrom Metabolik

badge-check


					Memberdayakan Mahasiswa Universitas Indonesia, FIK-UI mengkampanyekan GERMAS untuk Pencegahan Sindrom Metabolik Perbesar

DepokNews–Depok, September 2018 – Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang menyasar mahasiswa UI sebagai obyek sekaligus subyek dalam kegiatan ini. Tema kegiatan yang diangkat yaitu “Pemberdayaan Mahasiswa Universitas Indonesia dalam Gerakan Masyarakat Sehat untuk Pencegahan Sindrom Metabolik.” Kegiatan ini  bertujuan  membentuk kelompok kader kesehatan sebaya dari kalangan mahasiswa (Peer Health Educator) untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mahasiswa di kampus.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Kuntarti, S. Kp., M. Biomed bersama timnya yaitu Hening Pujasari, S. Kp., M. Biomed, MN., Erza Nur Syiva, dan Kamelia Syani ini dilatarbelakangi oleh masih kurang baiknya perilaku hidup sehat di kalangan mahasiswa, sehingga berisiko mengalami sindrom metabolik. Perilaku hidup sehat terutama yang berkaitan dengan perilaku makan dan kualitas tidur. Hasil penelitian  Ratnaningtias (2017) mendapatkan cukup tingginya prevalensi mahasiswa yang gemuk (18,5%) dan obesitas (17,9%)  akibat masih banyaknya mahasiswa yang berperilaku makan tidak sehat (47,6%). Selain perilaku makan yang tidak sehat, pada beberapa penelitian juga didapatkan kualitas tidur mahasiswa cenderung buruk. Padahal, tidur yang cukup berperan penting dalam pengaturan metabolisme, nafsu makan, dan fungsi imun atau kekebalan tubuh manusia. Tidur yang kurang berhubungan dengan kemungkinan terjadinya obesitas, peningkatan kadar gula darah yang dapat berkembang menjadi penyakit kencing manis, peningkatan tekanan darah atau hipertensi, dan peningkatan kadar lemak di dalam darah. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa berisiko mengalami sindrom metabolik.

Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala dan tanda yang berhubungan dengan tidak berfungsinya metabolisme di dalam tubuh secara normal.  Ada lima tanda sindrom metabolik, yaitu obesitas di bagian perut, peningkatan kadar trigliserida darah, penurunan kadar kolesterol baik (atau high-density lipoprotein/ HDL), tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar glukosa darah. Jika tidak ditangani dan diobati dengan cepat dan tepat, serta diikuti dengan perubahan gaya hidup, sindrom metabolik akan berkembang menjadi penyakit degeneratif (non-communicable disease), seperti penyakit jantung iskemi, stroke, dan penyakit kencing manis (Diabetes Mellitus). Penyakit-penyakit tersebut berkaitan dengan perubahan dan kerusakan pada fungsi metabolik yang dikenal dengan sindrom metabolik tadi. Saat ini penyakit-penyakit tersebut masih menjadi penyebab kematian terbesar, baik di dunia maupun di Indonesia.

Kegiatan pengmas ini juga merupakan upaya kontribusi FIK-UI dalam program pemerintah Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) untuk mencapai Sustainability Global Development (SDGs) yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO), yaitu “good health and good being”. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya FIK-UI untuk menjalankan misinya dalam mencetak calon-calon perawat profesional sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat. Tidak hanya di lingkungan masyarakat umum, namun juga di lingkungan masyarakat terdekatnya, yaitu UI.

Kegiatan telah dilakukan berupa (1) pengkajian riwayat kesehatan terkait risiko sindrom metabolik, seperti perilaku makan dan kualitas tidur mahasiswa Universitas Indonesia; (2) pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol pada mahasiswa Universitas Indonesia; (3) pendidikan kesehatan tentang sindrom metabolik dan faktor risikonya pada 9 Mei 2018 di Perpustakaan Pusat dan Asrama UI yang diikuti oleh 198 mahasiswa. Dari 180 data yang valid, hasil skrining melalui indikator risiko sindrom metabolik menunjukkan sebagian besar mahasiswa berstatus gizi normal (65,8%), namun 20,3% mahasiswa telah mengalami kelebihan berat badan, 12,4% di antaranya termasuk kategori obesitas. Hasil pengukuran tekanan darah juga didapatkan rerata memiliki tekanan darah yang normal, namun 2,34% mahasiswa telah mengalami peningkatan darah sistolik hingga 140-159mmHg yang termasuk hipertensi derajat 1, dan tekanan darah diastolik hingga lebih dari 90 mmHg sebanyak 4,21%. Hasil pengukuran gula darah rerata normal, hanya satu orang yang ditemukan gula darahnya meningkat (>200mg/dL). Demikian juga dengan hasil pengukuran kadar kolesterol darah yang rerata normal, namun ditemukan 17,4% memiliki kadar kolesterol lebih dari 200mg/dL

Hasil kegiatan skrining ini juga mendapatkan lebih dari separuh mahasiswa (51,1%) perilaku makannya kurang baik, terutama dalam hal mempertahankan berat badan normal dengan aktivitas fisik. Perilaku makan yang masih perlu ditingkatkan dalam hal keanekaragaman makanan yang mengandung zat gizi yang bervariasi dan kebiasaan melihat dan membaca label kemasan makanan. Selain itu, tim juga mendapatkan rerata mahasiswa kualitas tidurnya buruk (82,6%) dengan rerata lama tidur 5,10 jam.

Dari kegiatan skrining ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memang termasuk kelompok yang berisiko mengalami sindrom metabolik. Untuk itu, tim pengabdi masyarakat akan menindaklanjuti dengan memberdayakan mahasiswa untuk melakukan gerakan masyarakat sehat untuk mencegah sindrom metabolik.

Dengan melibatkan mahasiswa FIK-UI, tim pengabdi akan bekerja sama dengan Klinik Satelit UI akan mengajak mahasiswa UI untuk membentuk kader kesehatan sebaya (Peer Health Educator). Kader kesehatan sebaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mahasiswa di kampus, khususnya terkait sindrom metabolik. Semua mahasiswa UI yang berminat dengan kesehatan, baik dari rumpun ilmu kesehatan maupun non kesehatan, dapat bergabung dan ikut menjadi kader kesehatan sebaya ini. Selanjutnya, kader kesehatan sebaya ini akan dilatih dengan materi keterampilan sebagai kader kesehatan dan topik-topik kesehatan yang sering terjadi pada mahasiswa, terutama pada kesempatan ini yang terkait dengan sindrom metabolik. Perekrutan dan pembentukan kader kesehatan sebaya ini rencanannya akan dilaksanakan pada bulan September  2018 ini, dilanjutkan dengan pelatihan buat para calon kader kesehatan sebaya (peer health educator) yang insya Allah akan dilaksanakan pada akhir September 2018 di Rumpun Ilmu Kesehatan – UI.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terselenggara atas dukungan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UI, Klinik Satelit UI, Perpustakaan Crystal of Knowledge, dan Asrama Mahasiswa UI dengan dukungan dana Hibah Pengabdian Masyarakat UI Tahun 2018 dalam skema IPTEKS bagi Masyarakat (IbM).

Penulis: Kuntarti (kuntarti.ikun@gmail.com/)

Facebook Comments Box

Read More

Implementasi Model Bisnis Teknologi Finansial, Model Merek Digital dan Kemitraan Pemasaran Online untuk Kelompok Usaha Uj.Mart Utami Jaya, Kota Depok

20 September 2024 - 12:54 WIB

Pertama di Depok, SMAIT Nurul Fikri Raih ISO 210001:2018 Untuk Sistem Manajemen Pendidikan

6 September 2024 - 14:22 WIB

STOP BULLYING! SMAIT Al Haraki Galang Kesadaran Siswa terhadap Perilaku Perundungan

23 December 2023 - 06:07 WIB

Gelar Haraki Golden Star Award 2023: Puncak Inspirasi dan Prestasi di SIT Al Haraki

19 December 2023 - 12:25 WIB

Dukung UMKM Tembus Pasar Global, Universitas Gunadarma Adakan Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan

7 December 2023 - 06:58 WIB

Trending on Headline