Menu

Dark Mode
Kelas Perdana Affiliate Synergy WW di Depok, Membludak! Yuk Kenali Siklus & Jenis Penjualan anda Jika Ingin Sukses “Bukan Sekadar Angka: Menyusun Skema Kompensasi yang Menguatkan Motivasi” Program Pendampingan dan Pembentukan Tim Relawan Yayasan Madinatul Quran Al Amri Kreativitas dan Sains di TK ABA 16 Meruyung: Pengabdian Masyarakat oleh Siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok Memasuki 2 tahun kiprah persepakbolaannya SSB Timah United konsisten terapkan _Coerver Method_

Opini

Memetik Hikmah Di Balik Musibah

badge-check


					Memetik Hikmah Di Balik Musibah Perbesar

Oleh : Hamdi, S.Sos**

         Saat ini dunia dihebohkan dengan wabah virus yang bernama corona, tepatnya corona virus disease 19 (Covid-19). Keganasan virus jenis anyar ini telah merenggut lebih dari 250 ribu nyawa dari 2,7 juta orang lebih yang positif terinfeksi di 212 negara. Kabar baiknya ada lebih 1,2 juta pasien yang dinyatakan sembuh. Ini masih data sementara yang masih sangat mungkin akan terus bertambah. WHO sendiri sudah menetapkan wabah virus corona ini sebagai pandemi global..

         Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengatasi virus corona ini, mulai dari sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker ketika berada di luar rumah, program rapid test, karantina individu (bagi yang memiliki gejala Covid-19), hingga karantina (lockdown) kota dan negara. Khusus di Indonesia diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah kabupaten dan kota yang termasuk zona merah Covid-19. Sementara itu, ada 70 negara  menutup akses penerbangannya untuk mencegah penyebaran virus yang penyebarannya sangat cepat itu. Meskipun begitu, jumlah kasus positif corona dan korban meninggal terus bertambah.

         Di balik setiap musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil. Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik dari musibah virus corona ini. Pertama, Allah menegur dan mengingatkan kita bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Ketika virus corona muncul dan menyebar ke mana-mana banyak orang yang tidak berdaya. Mereka akhirnya terinfeksi dan banyak pula yang kehilangan nyawa. Manusia bukanlah makhluk yang super kuat tetapi Allah-lah Zat Yang Maha Kuat. Kita tidak berdaya ketika Allah menurunkan penyakit yang bernama covid 19. Maka berserah dirilah hanya kepada Allah semata diiringi ikhtiar dan doa.

          Kedua, musibah Covid-19 menyadarkan (kembali) kepada kita  akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan soal kebersihan, baik jasmani maupun rohani. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.Al-Baqarah : 222). Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, maksud ayat ini yaitu Allah menyukai hamba-hamba yang banyak bertobat dan bersuci dari segala kotoran dan kekejian. Dari Abu Malik Al-Ash’ari ra. melaporkan Rasulullah SAW mengatakan, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.”

          Anjuran untuk selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer di tengah merebaknya wabah virus corona  sejalan dengan ajaran Islam tentang memelihara kebersihan dan kesucian seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.  Kebiasaan menjaga wudhu juga salah satu cara untuk mencegah terkena Covid-19 karena orang yang berwudhu secara otomatis juga membersihkan anggota tubuh dan kulitnya. Walaupun memang tidak ada jaminan kalau berwudhu pasti tidak terkena virus tetapi minimal ada upaya untuk melindungi diri dari ancaman virus tersebut selain mencuci tangan dan social distancing.

          Ketiga, meningkatnya solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Pandemi  virus corona yang menimbulkan banyak korban yang langsung maupun tidak langsung menyita perhatian masyarakat. Warga masyarakat pun bersimpati dan bahu-membahu membantu mereka yang terdampak virus ini. Sebagian warga membagikan masker dan hand sanitizer kepada warga yang kurang mampu. Sebagian yang lain menyumbang dana dan APD (Alat Pelindung Diri) untuk rumah sakit dan tenaga medis yang sangat membutuhkan. Ada juga yang mengadakan bazar sembako murah untuk warga masyarakat yang terkena imbas ekonomi dari penerapan work from home (WFH).

  Tidak hanya itu, di masyarakat juga muncul “gerakan tetangga peduli tetangga’. Dampak ekonomi Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat tak bisa dihindari, khususnya kelas menengah ke bawah. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan simpati dan empati masyarakat kepada masyarakat lain yang terdampak. Kepedulian sosial itu diwujudkan lewat pemberian makanan dan sembako dari tetangga yang berlebih kepada tetanngganya yang kekurangan akibat terdampak wabah Covid-19.

         Semangat berbagi dan tolong-menolong seperti di atas yang mesti ditumbuhkembangkan di masyarakat dalam setiap keadaan, tidak hanya ketika terjadi musibah. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa (QS Al-Maidah : 2). Hal ini juga sejalan dengan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. 

         Di bulan Ramadan yang mulia dan berkah ini kita panjatkan doa sebanyak-banyaknya semoga wabah virus corona ini segera berlalu tanpa menyisakan luka yang mendalam. Denyut kehidupan masyarakat pun bisa kembali berjalan normal dan insyaa Allah kita bisa menjadi hamba yang selalu bersabar menghadapi musibah dan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Aamiin. Wallahu a’lam bishshawab.  

Keterangan :

*Tulisan ini dibuat untuk mengisi rubrik Hikmah di Depoknews.

**Penulis adalah anggota Forum Akselerasi Masyarakat Madani Indonesia (FAMMI). Tinggal di Depok.

Facebook Comments Box

Read More

Gerakan Transmigrasi_ UPAYA MENJAGA NEGARA KEPULAUAN

6 November 2024 - 13:13 WIB

HARAPAN PEMILIH MUDA UNTUK KEPEMIMPINAN KOTA DEPOK YANG BERKELANJUTAN ; ANALISIS ATAS PILWAKO KOTA DEPOK 2024

21 October 2024 - 20:18 WIB

Hukum Membeli Barang Secara Kredit dalam Perspektif Syariah

3 July 2024 - 15:04 WIB

Sosok Pemimpin Harapan Rakyat dan Pembawa Perubahan

2 December 2023 - 06:56 WIB

Jangan Lagi Ada Kematian Demi Konten

6 August 2023 - 05:57 WIB

Trending on Opini