Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Pendidikan

Meningkatkan potensi ekonomi dan penanganan masalah sampah Plastik di Kawasan wisata Gunung Padang, Desa Karya Mukti Cianjur Jawa Barat

badge-check


					Gambar 1. Berbagai Produk Lokal Yang Dijajakan Secara Konvensional Di Kawasan Wisata Gunung Padang Cianjur Bogor. Perbesar

Gambar 1. Berbagai Produk Lokal Yang Dijajakan Secara Konvensional Di Kawasan Wisata Gunung Padang Cianjur Bogor.

DepokNews–Kawasan wisata Gunung Padang, Desa Karya Mukti Cianjur Jawa Barat, merupakan salah satu wisata alam berupa situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat yang berusia 10.000 – 25.000 Sebelum Masehi. Kawasan wisata ini yang sangat potensial, karena memiliki beberapa objek wisata yang sudah, sedang dan dapat dikembangkan. Salah satu objek wisata yang sangat potensial adalah situs megalitikum tertua yang usianya diperkirakan lebih tua dari situs megalitikum di Mesir sekalipun. Dengan keunikan wisata prasejarah ini, banyak wisatawan baik dari lokal maupun wisatawan manca negara yang berkunjung di kawasan wisata ini.

Si satu sisi, kedatangan wisatawan ini telah membangkitkan ekonomi Masyarakat di sekitar Kawasan wisata, melalui terjualnya beberapa produk lokal seperti madu alam, gula semut, kolang kaling, dan produk kreatif sebagai souvenir, meskipun dengan hasil yang belum optimal, hal ini terjadi dikarenakan pemasaran produk tersebut masih terbatas dean belum sepenuhnya memanfaatkan media sosial seperti IG, WA Business maupun media sosial lainya.

Di sisi lain, kedatangan wisatawan juga menimbulkan konsekuensi adanya sampah, terutama sampah plastik yang ditimbulkan dari aktivitas wisatawan selama berada di Kawasan wisata Gunung Padang tersebut.

Gambar 2. Tumpukan Sampah di Kawasan Wisata Gunung Padang Cianjur Bogor

Kang Zenal, yang merupakan salah satu pengurus Pokdarwis kawasan wisata Gunung Padang mengugkapkan bahwa selama ini sampah plastik hanya dikumpulkan dan ditimbun di salah satu tempat, dan sebagaian dijual ke pengepul yang tentu dengan harga yang murah.

Melalui pendanaan hibah PKM Tahun 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Aris Budi Setyawan dengan anggota Dr. Ir. Tri Mulyanto, MT dan Dr. Ir. Heru Kuncoro, M.Eng akan memcoba memberikan solusi pemasaran yang lebih baik dengan pemanfaatan media sosial untuk pelaku usaha di Kawasan wisata tersebut, dan dalam hal pengolahan sampah plastic,Tim PKM akan menyiapkan mesin pengolah sampah plastik bertenaga surya.

Harapaannya dengan kedua solusi di atas, manfaat ekonomi bagi msyarakat sekitar Kawasan wisata Gunung Padang dapat meningkat dan masalah sampah plastik dapat teratasi dengan lebih baik

Dalam kesempatan ini Tim mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dan juga Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gunadarma.

Facebook Comments Box

Read More

Universitas Gunadarma Turut Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha dalam Manajemen Penjualan dan Keuangan Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat

1 December 2025 - 20:12 WIB

Remaja Terancam “Terjebak Layar”: Abdimas Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Edukasi Bahaya Kecanduan Gadget di Cipayung

24 November 2025 - 08:30 WIB

Program Studi Pariwisata, Universitas Gunadarma Latih Warga Dusun Kayutabu Kelola Homestay dan Jaga Konservasi Pantai Minang Rua

17 November 2025 - 17:46 WIB

TRANSFORMASI RUANG PUBLIK MELALUI MURAL: MENGHIDUPKAN KEMBALI RUMAH BUDAYA DEPOK SEBAGAI WADAH SENI DAN BUDAYA BETAWI PINGGIRAN

17 November 2025 - 05:08 WIB

Universitas Gunadarma Lakukan Pemetaan dan Pendampingan Pertanian Organik Berbasis Agroforestri di The Learning Farm

11 November 2025 - 16:13 WIB

Trending on Headline