DepokNews–Pondok Petir, Depok – Dalam rangka memenuhi tugas kuliah, mahasiswa STEI SEBI melakukan observasi terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang frozen food. Bisnis yang dipilih adalah Feyza Frozen Food, sebuah usaha yang telah berdiri dari tahun 2021 berlokasi di Pondok Petir. Tim observasi berkesempatan mengulas strategi bisnis, pemasaran, manajemen SDM, manajemen keuangan, serta model bisnis yang diterapkan oleh Feyza Frozen Food. Berikut beberapa wawasan menarik dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan.
*Kualitas Produk dan Strategi Pemasaran*
Feyza Frozen Food memastikan produk yang dijual selalu dalam kondisi prima. Mereka bekerja sama dengan pemasok terdekat untuk menjamin kualitas barang, dan melakukan pengecekan kedaluwarsa setiap minggu. Menariknya, produk yang mendekati masa kedaluwarsa dijual dengan harga promo untuk mengurangi potensi kerugian. Bisnis ini juga menyediakan layanan antar untuk pembelian minimal Rp 50.000 dalam radius dua kilometer, yang memudahkan konsumen sekitar.
*Pengelolaan Keuangan yang Sederhana Namun Konsisten*
Dalam aspek keuangan, Feyza Frozen Food mencatat pemasukan dan pengeluaran dengan Excel dan aplikasi sederhana, yang memudahkan kontrol keuangan. Selain itu, pemilik melakukan audit internal mingguan untuk memastikan keakuratan data keuangan. Meskipun pengelolaan masih dilakukan secara sederhana tanpa bantuan eksternal, Feyza Frozen Food konsisten menjaga integritas pencatatan dan mengupayakan reinvestasi dalam bentuk pengembangan produk. Kedepannya, produk yang dijual direncanakan tidak hanya terbatas pada kebutuhan pokok tetapi juga akan merambah ke barang-barang lain.
*Manajemen Sumber Daya Manusia yang Kekeluargaan*
Saat ini, Feyza Frozen Food dikelola oleh dua karyawan yang bekerja dalam dua shift, dengan pemilik, supervisor, dan bagian keuangan yang berasal dari keluarga terdekat. Proses perekrutan karyawan selama ini mengandalkan relasi dan komunitas sekitar, tanpa rencana penambahan tenaga kerja karena tim yang ada sudah cukup. Pelatihan sederhana diberikan untuk pengoperasian aplikasi dan standar operasional prosedur (SOP). Feyza Frozen Food menerapkan pendekatan kekeluargaan dalam mengukur kinerja karyawan, lebih menitikberatkan pada sikap dan kejujuran sesuai standar yang sudah ditentukan. Untuk menjaga semangat kerja, karyawan juga diberikan insentif atau bonus khusus.
*Perencanaan Jangka Panjang untuk Perluasan Usaha*
Pemilik Feyza Frozen Food berencana memperluas usahanya dengan menambah variasi produk dan membuka cabang baru. Langkah reinvestasi ini dilakukan untuk meningkatkan penawaran produk, yang ke depannya tidak hanya terbatas pada sembako dan frozen food.
Observasi ini memberi wawasan mengenai tantangan dan strategi UMKM dalam mengelola bisnis secara sederhana namun efektif. Feyza Frozen Food menjadi contoh bisnis kecil yang memanfaatkan sumber daya lokal dan lingkungan sekitar, dengan tetap berorientasi pada efisiensi dan kualitas layanan. Mahasiswa STEI SEBI berharap temuan ini bisa menjadi referensi berharga bagi pelaku UMKM lain dalam mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
*Langkah-langkah Efisiensi di Tengah Tantangan*
Mengingat isu lingkungan yang semakin mendapat perhatian, Feyza Frozen Food menerapkan penghematan energi. Mereka mengurangi penggunaan listrik dengan cara mengurangi jumlah freezer dan berlangganan paket internet serta listrik bersubsidi. Hal ini membuktikan bahwa meskipun berskala kecil, UMKM seperti Feyza Frozen Food juga mengambil langkah untuk menjaga biaya operasional tetap terkendali.
Dengan berbagai strategi dan manajemen yang telah dijalankan selama tiga tahun ini, Feyza Frozen Food terus menunjukkan potensi untuk berkembang lebih jauh. Kegiatan observasi ini memberikan wawasan bagi mahasiswa STEI SEBI tentang bagaimana pengelolaan bisnis yang sederhana dapat tetap berjalan stabil dan bertahan dalam pasar yang kompetitif.
_Abdurachman Ilman Faqih, Mohammad Izzudin Bashori, Muhammad Faruq Waqfi, Muhammad Irgi Djafar_