DepokNews- Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo mengatakan, pelaku kejahatan tidak melihat moment sosial tertentu ketika beraksi. Mereka hanya melihat target, kesempatan dan kekuatan yang mereka miliki.
“Menurut perhitungan mereka, korban ini dianggap cocok (potensial) karena dia membawa uang dalam jumlah besar namun tanpa pengawalan,” katanya, Sabtu (10/6).
Dalam situasi ini pelaku kejahatan memiliki kesempatan yang terbuka. Karena korban keluar mobil dan pertahannya kurang. Berbeda ketika korban berada dalam mobil sehingga masih bisa bertahan.
“Ketika korban membuka mobil maka pertahannya hampir tidak ada. Apalagi korban tidak bersenjata,” tukasnya.
Tindakan sadis yang dilakukan pelaku dalam hal ini bertujuan agar aksinya bisa cepat selesai. Dengan demikian, pelaku bisa menggondol hasil kejahatan dengan cepat. Disisi lain pelaku juga ingin mengintimidasi orang yang ada di SPBU agar tidak mendekat dan memberikan pertolongan.
“Karena kalau mereka dalam keramaian seperti itu dan tidak cepat maka mereka bisa terkepung. Pilihannya ya bertindak cepat atau terkepung,” paparnya.
Dia menyarankan agar jika terjebak dalam situasi demikian maka alangkah baiknya mengedepankan keselamatan jiwa. Karena pelaku saat ini sangat nekat.
“Serahkan apa yang dipunya sambil dalam kondisi tenang memperhatikan pelakunya dan laporkan,” pungkasnya.(mia)