Penulis :
Nur Arifah, Desi Adhariani, Muhammad Yusuf, Sonya Oktaviana
DepokNews–Melihat banyaknya pekerja migran purna yang belum menjadikan hasil kerjanya sebagai bisnis usaha, Tim Pengabdian Masyarakat FEB Universitas Indonesia membangun kerjasama dengan Koperasi SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) DPC Wonosobo untuk melakukan pendampingan kepada 30 PMI (Pekerja Migran Indonesia) Purna yang sudah merintis usaha bisnisnya. Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia melalui Hibah Pengabdian Masyarakat tahun 2025 sebagai dukungan terhadap pengembangan UMKM, khususnya bagi pekerja migran purna. Kegiatan ini berlangsung selama satu minggu, sejak hari Minggu, 20 Juli 2025 yang dibuka secara resmi oleh Ibu Hastuti, S.H, M.M, selaku Sekretaris Camat Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah di aula Kecamatan Kaliwiro.

Selama 5 hari anggota tim melakukan kunjungan terhadap 30 UMKM untuk menggali informasi terkait tantangan, peluang, dan kebutuhan para pelaku UMKM tersebut. Para pelaku UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan berbagai macam jenis usahanya seperti warung kelontong, laundry, ternak ayam, dan lain-lain. Kunjungan dan pendampingan dilakukan oleh dua mahasiswa FEB UI yaitu Nur Arifah dan Muhammad Yusuf yang sedang menempuh pendidikan Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia melalui jalur beasiswa LPDP.
Selama melakukan kunjungan hasil temuan menunjukkan berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, seperti minimnya modal usaha, kendala dalam melakukan pencatatan keuangan, belum ada pemisahan antara keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, banyaknya piutang dari para pembeli, dan tantangan lainnya. Tantangan ini yang kemudian menjadi evaluasi bagi tim Pengabdian Masyarakat untuk terus melakukan pendampingan dengan memberikan masukan, saran, dan arahan kepada pelaku UMKM.
Menurut Ibu Maizidah Salas, Penasehat SBMI DPC Wonosobo, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. “Memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perhatian dari FEB UI yang telah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kepada pelaku UMKM khususnya pada UMKM PMI Purna di Desa Tracap dan Ngadisono. Ini kali pertama dari akademisi yang turun secara langsung menemui para pelaku UMKM untuk menggali informasi tentang tantangan dan peluang mereka dalam berwirausaha. Kami berharap selanjutnya, pemerintah Kabupaten Wonosobo dapat menindaklanjuti sesuai kebutuhan para pelaku UMKM khususnya untuk 30 peserta yang sudah didampingi. Tentu masih banyak kebutuhan para UMKM, khususnya dari segi manajemen/pengelolaan supaya tantangan atau kendala itu bisa teratasi dengan baik” imbuh Penasehat Umum Koperasi Serikat Buruh Migran Indonesia DPC Wonosobo.
Setelah kegiatan ini, SBM dan FEB Universitas Indonesia sepakat membentuk kelompok baru bagi para pelaku UMKM yang sudah terdampingi supaya mempermudah koordinasi atau konsultasi jika dibutuhkan oleh para pesertanya. “Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan souvenir dan modal usaha bagi kelompok tersebut yang kami harapkan hibah ini bisa sedikit membantu tambahan modal bagi anggota kelompok tersebut” imbuh Prof. Desi Adhariani, selaku Kepala Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia yang juga merupakan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan ini ditutup pada hari Sabtu, 26 Juli 2025 dengan pemberian bantuan hibah kepada para pelaku UMKM sebesar Rp 15.000.000,00 untuk tambahan modal usaha yang diserahkan langsung oleh Prof. Desi Adhariani kepada pembina UMKM Buruh Migran yang diwakili oleh Ibu Maizidah Salas dan disaksikan oleh Sekretaris Camat Kaliwiro. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi agar UMKM terus berkembang menjadi lebih maju.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah Ibu Siti Fatimah yang memiliki usaha warung kelontong dan usaha produksi telur asin, yang mengatakan bahwa program ini adalah program yang sangat dibutuhkan selama ini. “Program seperti ini belum pernah saya ikuti dan belum pernah diselenggarakan oleh lembaga manapun, baik lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Kami sangat berterima kasih atas pendampingan UMKM ini karena kami menjadi lebih memahami bahwa pencatatan keuangan, perbedaan keuangan bisnis dan pribadi sangat penting kami terapkan, sehingga ke depan kami memiliki skill manajemen untuk meningkatkan usaha kami dan saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, tetapi ada keberlanjutan melalui kegiatan-kegiatan lain untuk peningkatan SDM kami sebagai perintis usaha.”
Menurut Ibu Misliyati pendampingan UMKM ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan baru, khususnya pada manajemen keuangan dalam hal pencatatan. “Dengan pendampingan ini, saya lebih yakin usaha saya akan semakin meningkat, menjadikan saya untuk memilih tidak bekerja ke luar negeri kembali dan lebih mandiri secara ekonomi. Harapannya saya dan teman-teman peserta lain bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, minimal untuk keluarga ”imbuh pemilik usaha laundry tersebut.







