Penerapan Ganjil Genap di Margonda Segera  Diujicoba

DepokNews–Pemerintah Kota Depok akan segera melakukan ujicob penerapan ganjil genap di Jalan Margonda sebagai langkah mengurangi kemacetan lalu-lintas di Jalan Margonda pada akhir pekan.

Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad ditemui wartawan pada Selasa (7/8) usai acara Hari Anak Nasional Tingkat Kota Depok di Balaikota mengatakan saat ini Pemkot Depok  tengah menyusun kebijakan sistem ganjil genap untuk kendaraan yang melintas di kawasan Jalan Margonda Raya.

“Kebijakan itu kami rancang sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan di jalur utama kota tersebut,”katanya.

Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad mengungkapkan, saat ini kebijakan itu tengah dalam proses pengkajian oleh sejumlah pihak terkait di antaranya Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polresta Depok dan tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan.

“Sebelumnya saya minta agar ini dikaji bersama Dinas Perhubungan yang sudah punya pembicaraan sebelumnya secara informal dengan pihak-pihak terkait dari pihak polres dan itu sudah dibicarakan,” katanya.

Idris menilai, pengkajian itu perlu dilakukan secara matang dengan melibatkan tim ahli agar sesuai dan tidak terkesan dipaksakan.

“Saya bilang, tolong dikaji lebih dalam sebab tidak semua daerah yang punya program bisa kita jiplak  di daerah kita karena kita melihat potensi dan kemampuan kita di sini, kemampuan person, kemampuan fasilitas jalan utara, selatan, barat, timur dan sebagainya,”katanya.

Makanya kalau pun nanti sudah dikaji laporkan ke dirinya dan kalau pun ada uji coba paling lama seminggu atau seminggu beberapa kali Sabtu-Minggu terus dilakukan evaluasinya dan minta pendapat masyarakat

Lebih lanjut, uji coba kajian hanya berlaku untuk kawasan Margonda.

Seiring dengan kebijakan itu, saat ini Pemerintah Kota Depok bersama pihak swasta akan membangun terminal terpadu di Margonda sebagai pengganti terminal sebelumnya.

Pembangunan yang akan berlangsung pada pertengahan Agustus ini diperkirakan bakal menghabiskan dana hingga sekitar Rp1,3 triliun.

Selama masa pengerjaan, kendaraan umum terpaksa dialihkan ke area belakang dekat Stasiun Depok Baru. Akses keluar dari terminal pun telah ditutup dan dialihkan ke kawasan Arif Rahman Hakim.