Oleh : Ferdy Moidady
“Dialog adalah jembatan yang menghubungkan pemahaman kita dengan dunia yang lebih luas.” (Anonymous)
Dialog ialah proses komunikasi antara dua atau lebih pihak yang melibatkan pertukaran gagasan, pendapat, dan informasi. Dialog berperan penting dalam berbagai sisi kehidupan manusia, termasuk dalam hubungan pribadi dengan orang lain, di lingkungan keluarga, tempat kerja, dan bahkan dalam perpolitikan dan pendidikan.
Berkeluarga, tidak mungkin selalu ada keharmonis dan persamaan. Perbedaan pasti ada dalam hubungan suami istri. Tanpa hadirnya dialog yang baik, perbedaan tersebut dapat berubah menjadi konflik. Konflik kecil pun dapat berlanjut jadi konflik yang lebih besar dan berpotensi mengarah pada perceraian.
Kerjasama yang baik di tempat kerja adalah keinginan setiap pekerja. Namun, sering kali kita menemui perselisihan di sana dengan beragam latar belakang. Tanpa dialog yang baik, suasana kerja yang nyaman akan hilang. Dalam beberapa kasus, individu bahkan dapat dikeluarkan dari tempat kerja atau terjadi mogok kerja yang berujung pada pemutusan hubungan kerja massal dalam perusahaan besar.
Dalam perpolitikan, ketiadaan dialog bisa berubah menjadi “monster” yang berdampak besar. Persaingan dalam rumah tangga hampir tidak mungkin terjadi, namun dalam lingkungan kerja persaingan sering kali ada. Jika persaingan tersebut tidak diiringi dengan dialog yang baik, kinerja tempat kerja tersebut akan terganggu. Persaingan dalam politik hampir dapat dipastikan ada, dan dari persaingan itu dapat timbul perselisihan atau konflik yang berpotensi meluas menjadi perang, baik yang berskala kecil maupun besar seperti perang dunia sebelumnya.
Perbedaan dan persaingan dapat dihindari agar tidak berubah menjadi perselisihan atau konflik melalui dialog. Dialog merupakan jembatan untuk mengatasi perbedaan dalam banyak hal. Melalui dialog, dua ide yang berbeda dapat digabungkan menjadi satu ide yang mewakili kedua ide tersebut. Demikian pula, dua pemahaman yang saling bertentangan dapat disatukan menjadi pemahaman yang menguntungkan semua pihak melalui dialog.
Bagaimana karakteristik dialog yang dapat menjadi jembatan dan menggabungkan dua atau lebih pemahaman?
Secara sederhana, dialog yang efektif membutuhkan kesediaan hati dan pikiran. Ini termasuk keterbukaan dan penerimaan terhadap pandangan yang berbeda di hati dan pikiran. Kesediaan hati dan pikiran dari semua pihak yang berbeda dan bersaing sangat penting dalam menciptakan dialog yang baik. Dialog yang baik tidak mungkin terjadi jika salah satu pihak merasa rendah diri atau tidak percaya diri. Begitu pula, dialog yang baik tidak mungkin terjadi jika ada pihak yang merasa angkuh atau egois.
Perbedaan tanpa dialog, bisa menimbulkan konflik. Dan konflik bisa dihentikan dengan dialog. Sejarah membuktikannya. Marilah kita belajar dialog. Marilah kita rawat kehidupan kita dengan dialog. Semoga Tuhan selalu melindungi dan menyayangi kita semua…
“Dialog yang baik bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang kemampuan mendengarkan dengan hati yang terbuka.” (Thich Nhat Hanh)