Peserta MTQ Depok Harus Warga Depok

DepokNews — Wali Kota Depok Mohammad Idris menekankan agar selalu mengedepankan putra dan putri asli Kota Depok untuk menjadi peserta pelaksaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Rencananya, MTQ ke XVIII tingkat Kota Depok digelar di Kecamatan Sukmajaya pada 16 November mendatang.

“Jika MTQ tingkat Jawa Barat ya harus orang Jawa Barat. Begitu pula di Kota Depok harus anak Depok juga. Karena bagaimanapun ini adalah upaya dalam pencarian  bibit unggul yang ada di Kota Depok dalam meningkatkan pemahaman Alqur’an,” ujarnya  kepada depok.go.id usai menghadiri pelantikan dewan hakim MTQ di Aula lantai I Balai Kota Depok.

Dirinya menjelaskan, pemerintah nantinya akan melakukan pembinaan bibit unggul yang akan berlaga di MTQ secara berjenjang. Pembinaan dilakukan oleh tiap-tiap Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) yang ada di 11 Kecamatan se-Kota Depok.

“Khusus untuk Qori dan Qoriah harusnya dibina setelah dan sebelum MTQ digelar. Sehingga, tidak hanya menjelang pelaksanaan MTQ, baru kemudian dipakai sebagai peserta,”jelasnya.

Ia mengungkapkan  MTQ bukan saja sebuah ajang seni membaca Al-Quran melainkan substansi  MTQ ialah penyadaran umat bahwa mempunyai punya kitab suci Al-quran.

“Dalam Al-Quran terdapat kemukjizatan  bacaan yang  harus juga dikaji,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Kota Depok, Marjaya mengungkapkan pihaknya akan mengedapankan potensi lokal sesuai arahan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

“Hari ini juga kita lakukan pertemuan dengan LPTQ Jabar dengan para juri untuk memberikan info terbaru tentang penyelengaraan MTQ tingkat Jabar,” ucapnya.

Meski demikian, Kota Depok telah menerapkan peraturan bahwa hanya warga asli yang mengikuti MTQ, sepanjang masih memiliki kartu identitas Depok pada pelaksaan MTQ sebelumnya.

“Nantinya digunakan alat fingerprint untuk mencocokan data kependudukan. Kontingen Kota Depok telah siap. Menjadi harapan kami bersama pretasi Kota Depok akan terus meningkat dalam MTQ Tingkat Jabar pada Maret 2018 di Sukabumi,” tutupnya.