DepokNews- Dengan adanya posyandu di daerah masing masing wilayah, persoalan kematian ibu dan anak dapat menurun serta dapat menanggulangi persoalan gizi buruk pada balita.
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengatakan bahwa pihak pemkot Depok melaksanakan revitalisasi posyandu agar posyandu di tiap wilayah bisa menjadi motor penggeak kesejahteraan keluarga. Pihak pemkot melibatkan hampir seluruh stakeholder baik itu dari perangkat daerah, masyarakat dan pihak swasta untuk bisa terlibat dalam peningkatan pelayanan posyandu.
“Karena posyandu tidak hanya maslah kesehatan saja, tapi juga pendidikan dan ekonomi sehingga turut berperan meningkatkan IPM,” ujar Pradi saat membuka kegiatan Workshop Pokjanal Posyandu di Aula Perpustakaan Kota Depok, Selasa (11/03).
Dirinya mengatakan bahwa revitalisasi posyandu ini gelah memberikan kontribusi positif terhadap capaian tingkat kesejahteraan masyarakat yang saat ini telah mencapai IPM sebesar 79,11 dengan angka harapan hidup sebesar 74,10 angka melek huruf sebesar 99,09 dan rata-rata lama sekolah sebesar 11,17 serta indeks daya beli sebesar 661,35.
Untuk mendukung pelayanan gizi buruk, pemkot Depok juga telah memberikan pelayanan pemulihan gizi buruk di puskesmas Sukmajaya, tapos, sawangan, cimanggis dan pancoranmas. Selain itu pemeberian dana operasional juga selalu menhalami peningkatan, pada 2015 sebesar Rp. 2.750.00, pada 2016 sebesar Rp. 3.000.000, dan pada 2017 ini akan diberikan sebesar Rp. 3.500.000.
“Sarana dan prasarana juga dikasih yaitu sarana meja dan kursi, tempat tidur periksa dan timbangan permata hati. Diharapkan semua kegiatan dan program ini bisa meningkatkan peran dan manfaat Posyandu dalam masyarakat,” pungkasnya.(mia)