DepokNews—-Yayasan Madinatul Quran Al Amri baru-baru ini menginisiasi program pendampingan dan pembentukan tim relawan pembangunan sarana prasarana, bekerja sama dengan dosen Universitas Gunadarma dari bidang Ekonomi Syariah, Manajemen, Akuntansi, dan Agroteknologi. Program ini bertujuan untuk mendukung pembangunan fasilitas yang akan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan berbasis Islam. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan solusi teknis tetapi juga memastikan pendekatan yang holistik dalam setiap langkah perencanaan.
Hasil survei awal menunjukkan bahwa Yayasan telah menerima tanah wakaf seluas 234 m². Namun, tantangan besar masih membayangi, mulai dari pengelolaan dokumen hukum hingga perencanaan teknis pembangunan. Dalam survei tersebut, tim menemukan bahwa lahan yang berlokasi dekat aliran sungai ini memerlukan penimbunan ulang untuk memastikan stabilitas sebelum pembangunan dapat dimulai. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat lokasi strategisnya yang berpotensi besar mendukung program keagamaan yayasan.
Langkah-langkah konkret telah direncanakan untuk merealisasikan pembangunan ini. Konsep awal pembangunan, termasuk desain bangunan, program pendidikan, dan teknis pelaksanaan, menjadi fokus utama. Selain itu, diperlukan keterlibatan tenaga ahli, khususnya dari bidang Arsitektur dan Teknik Sipil, untuk merancang layout, melakukan survei lapangan, dan menyesuaikan desain dengan kontur tanah. Tim juga menekankan pentingnya legalitas dengan memastikan status hukum tanah tercatat jelas, sehingga mempermudah proses administrasi di masa mendatang.
Selain perencanaan teknis, strategi penggalangan dana juga menjadi prioritas. Apakah dengan sistem wakaf atau melalui penjualan kupon infak, mekanisme ini akan dirancang untuk mengundang partisipasi masyarakat luas. Di sisi lain, yayasan juga mulai memikirkan program pendidikan seperti takhasus, yang diproyeksikan untuk mempersiapkan siswa-siswa memasuki dunia pondok pesantren. Dengan adanya program ini, yayasan berharap bisa menciptakan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang kuat.
Tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal pendanaan dan penyelesaian status hukum tanah. Namun, sinergi antara yayasan, dosen Universitas Gunadarma, dan masyarakat lokal diharapkan mampu memberikan solusi terbaik. Program ini menjadi cerminan nyata bagaimana kolaborasi multidisiplin dapat membantu menjawab kebutuhan masyarakat, serta membangun sarana yang tidak hanya fungsional tetapi juga bermanfaat jangka panjang.