Menu

Dark Mode
Lima Santri Ma’had Al-Qur’an Fityanul Ulum Cinere Akan dikirim Safari Dakwah ke Batam DPRa PKS Sawangan Lama, Sawangan Baru, Pasir Putih dan Bedahan Gelar Musyawarah Ranting Anggota DPRD Jabar FPKS Iin Nur Fatinah Gelar Sosiasasi Perda Perlindungan Perempuan di Kecamatan Cilodong Rapat Paripurna Menetapkan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok PT Tirta Asasta Melaksanakan Program Sosialisasi Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan di Wilayah Kecamatan Bojongsari Pengmas Siswa SMAM 4 Depok di PAUD KB Al – Hikmah: Membangun Kreativitas dan Keterampilan Anak

Ragam

Psikolog: Cegah Kasus Bunuh Diri, Seseorang Harus Miliki Kontrol Diri

badge-check


					Psikolog: Cegah Kasus Bunuh Diri, Seseorang Harus Miliki Kontrol Diri Perbesar

DepokNews- Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan, pelaku bunuh diri biasanya melakukan tindakan bunuh diri karena merasa bunuh diri adalah satu-satunya cara penyelesaian masalah yang dapat dilakukan. Hal ini terjadi karena sudah tidak dapat menemukan lagi cara lain.

“Dia merasa tidak dapat mendengarkan masukan dari orang lain,” katanya, Senin (19/3/2017).

Masalah berat yang dihadapi seseorang memang bisa menjadi pemicu bunuh diri. Namun penguasaan terhadap kontrol diri yang perlu dimiliki seseorang sehingga bisa menguasai masalah yang dihadapi. Dicontohkan bahwa masalah dengan keluarga/istri memang bisa dikatakan cukup berat. Tetapi hal remeh seperti dapat nilai ulangan jelek dan takut pulang saja juga bisa menjadi pemicu bunuh diri.

“Sehingga disini faktor kepribadian lebih berpengaruh daripada ‘masalahnya’ sendiri,” jelasnya.

Menyikapi kasus melakukan bunuh diri live di sosial media, Shinta melihat bahwa pelaku hanya ingin mendapatkan perhatian. Karena biasanya orang ingin bunuh diri karena merasa sendiri, tidak dipahami oleh lingkungan, tidak dimengerti serta merasa tidak disayangi. Sehingga dia berusaha mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya.

“Seringkali tindakan bunuh diri tidak benar-benar karena ingin bunuh diri sehingga prevalensi percobaan bunuh diri lebih banyak daripada tindakan bunuh dirinya sendiri,” ungkapnya.

Pada banyak kasus, orang yang bunuh diri selalu ingin mendapatkan perhatian. Dan dalam banyak kasus pula mereka yang bunuh diri kerap meninggalkan wasiat dalam berbagai bentuk seperti surat. Hal itu pula yang ingin ditunjukkan Indra bahwa dirinya ingin mendapatkan perhatian sehingga meninggalkan ‘wasiat’ dalam bentuk rekaman di sosial media.

“Tujuannya untuk mencari perhatian orang lain dan membuat pihak-pihak terdekatnya merasa lebih bersalah,” tukasnya.

Hanya saja yang berbeda kali ini pelaku menggunakan sosial media sebagai medianya. Kalau dulu orang ada yang meninggalkan wasiat dengan menuliskan surat. Ini juga sebagai dampak dari kemajuan teknologi yang kurang dipahami secara bijak oleh penggunanya.

“Kemajuan IT memang ada positif dan negatifnya. Semua hal juga seperti itu. Yang pasti ini ‘memudahkan’ seseorang untuk mengkespresikan dirinya ke dunia luar, baik yang sifatnya positif maupun negatif. Untuk orang dengan kondisi psikologis seperti itu memang nalar sudah tidak jalan. Yang penting tujuannya sampai,” pungkasnya.(mia)

Facebook Comments Box

Read More

Lima Santri Ma’had Al-Qur’an Fityanul Ulum Cinere Akan dikirim Safari Dakwah ke Batam

10 February 2025 - 10:32 WIB

DPRa PKS Sawangan Lama, Sawangan Baru, Pasir Putih dan Bedahan Gelar Musyawarah Ranting

10 February 2025 - 10:06 WIB

Rapat Paripurna Menetapkan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok

7 February 2025 - 10:19 WIB

PT Tirta Asasta Melaksanakan Program Sosialisasi Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan di Wilayah Kecamatan Bojongsari

7 February 2025 - 10:11 WIB

Pengmas Siswa SMAM 4 Depok di PAUD KB Al – Hikmah: Membangun Kreativitas dan Keterampilan Anak

6 February 2025 - 16:27 WIB

Trending on Ragam