Menu

Dark Mode
Ide Keren dan Kreatif, Bantuan Makan Sahur di Depok 20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok Santika Hotel Depok Kenalkan Menu Malaysia Kota Depok Masuk Zona Rawan Narkoba Duh! Ada 3700 Perceraian Di Depok Selama 2016, Media Sosial Menjadi Penyebab Utama

Ragam

Psikolog: Cegah Kasus Bunuh Diri, Seseorang Harus Miliki Kontrol Diri

badge-check


					Psikolog: Cegah Kasus Bunuh Diri, Seseorang Harus Miliki Kontrol Diri Perbesar

DepokNews- Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan, pelaku bunuh diri biasanya melakukan tindakan bunuh diri karena merasa bunuh diri adalah satu-satunya cara penyelesaian masalah yang dapat dilakukan. Hal ini terjadi karena sudah tidak dapat menemukan lagi cara lain.

“Dia merasa tidak dapat mendengarkan masukan dari orang lain,” katanya, Senin (19/3/2017).

Masalah berat yang dihadapi seseorang memang bisa menjadi pemicu bunuh diri. Namun penguasaan terhadap kontrol diri yang perlu dimiliki seseorang sehingga bisa menguasai masalah yang dihadapi. Dicontohkan bahwa masalah dengan keluarga/istri memang bisa dikatakan cukup berat. Tetapi hal remeh seperti dapat nilai ulangan jelek dan takut pulang saja juga bisa menjadi pemicu bunuh diri.

“Sehingga disini faktor kepribadian lebih berpengaruh daripada ‘masalahnya’ sendiri,” jelasnya.

Menyikapi kasus melakukan bunuh diri live di sosial media, Shinta melihat bahwa pelaku hanya ingin mendapatkan perhatian. Karena biasanya orang ingin bunuh diri karena merasa sendiri, tidak dipahami oleh lingkungan, tidak dimengerti serta merasa tidak disayangi. Sehingga dia berusaha mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya.

“Seringkali tindakan bunuh diri tidak benar-benar karena ingin bunuh diri sehingga prevalensi percobaan bunuh diri lebih banyak daripada tindakan bunuh dirinya sendiri,” ungkapnya.

Pada banyak kasus, orang yang bunuh diri selalu ingin mendapatkan perhatian. Dan dalam banyak kasus pula mereka yang bunuh diri kerap meninggalkan wasiat dalam berbagai bentuk seperti surat. Hal itu pula yang ingin ditunjukkan Indra bahwa dirinya ingin mendapatkan perhatian sehingga meninggalkan ‘wasiat’ dalam bentuk rekaman di sosial media.

“Tujuannya untuk mencari perhatian orang lain dan membuat pihak-pihak terdekatnya merasa lebih bersalah,” tukasnya.

Hanya saja yang berbeda kali ini pelaku menggunakan sosial media sebagai medianya. Kalau dulu orang ada yang meninggalkan wasiat dengan menuliskan surat. Ini juga sebagai dampak dari kemajuan teknologi yang kurang dipahami secara bijak oleh penggunanya.

“Kemajuan IT memang ada positif dan negatifnya. Semua hal juga seperti itu. Yang pasti ini ‘memudahkan’ seseorang untuk mengkespresikan dirinya ke dunia luar, baik yang sifatnya positif maupun negatif. Untuk orang dengan kondisi psikologis seperti itu memang nalar sudah tidak jalan. Yang penting tujuannya sampai,” pungkasnya.(mia)

Facebook Comments Box

Read More

STAI Al Qudwah Depok Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2025/2026

15 July 2025 - 16:38 WIB

Pengabdian Masyarakat : Dampak Kecanduan Gadget Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

15 July 2025 - 10:15 WIB

Tim Abdimas Universitas Gunadarma – Memberikan Penyuluhan Hygine dan Kesehatan Pribadi Remaja

14 July 2025 - 10:23 WIB

Universitas Gunadarma Lolos Seleksi Awal di Taste The Future by Yummy: 14 dari 25 Tim Berasal dari Sini!

13 July 2025 - 04:44 WIB

Konsolidasi SPKK dan UPKK Se-Tapos Berjalan Lancar dan Sukses

11 July 2025 - 17:07 WIB

Trending on Ragam