DepokNews– Depok, 31/8/2018, QURMADES (Qurban Masuk Desa) merupakan qurban bernilai sosial yg penerima manfaatnya adalah masyarakat desa. Ini adalah sensasi qurban zaman now yang memudahkan orang baik siapa saja berpartisipasi dari mana saja dan kapan saja. Qurmades adalah solusi teknologi dijital yang mengubah tradisi eksistensi sohibul qurban di lingkungan tempat tinggalnya menjadi esensi meluasnya manfaat bagi masyarakat desa yang kurang beruntung.
Hal tersebut disampaikan oleh Hidayat Zain Founder spesialiskambing.com, di saung dan kandang Bojongsari Depok, usai mapping titik qurban masuk desa di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Bang Zain saat itu didampingi oleh Ahmad Fitrianto Humas dan Marketing manager spesialiskambing.com.
“Tahun ini Qurmades menyalurkan 220 ekor kambing/domba ke empat daerah di Muara Gembong Bekasi, Pesantren Bina Al-Quran Depok, Desa Mertelu Gunung Kidul dan Boyolali. Ini adalah proyek perdana yang akan terus diperbaiki dan dikembangkan di tahun depan. Qurmades berharap tahun depan bisa menghimpun dan menyalurkan 2.000 hewan qurban ke pelosok desa di Indonesia,” papar Ahmad Fitrianto yang juga aktif sebagai pengurus Fusi Foundation dan Bisa Aja Community.
“Bersama kitabisa.com kami optimis dapat melayani lebih banyak #orangbaik yang akan berqurban. Berbekal 10 tahun pengalaman profesional spesialiskambing.com berkomitmen memberikan solusi terbaik kebutuhan hewan qurban keluarga Muslim Jabodetabek. Selama ini warga kota menikmati kebaikan warga desa yang memasok kebutuhan pangan berupa daging ternak dan sayuran. Sudah saatnya warga kota menyalurkan qurban kepada warga desa rawan pangan yang mungkin mengalami kekurangan gizi dan protein hewani,” ujar Bang Zain yang menekuni usaha peternakan setelah sebelumnya bekerja di perusahaan migas.
Sejumlah warga yang membantu kegiatan Qurban terlihat sangat antusias dan menaruh harapan besar hadirnya program Qurmades kembali di tahun yang akan datang. “Kita bisa menyaksikan senyum sumringah yang sangat tulus dari warga desa yang mendapatkan bagian daging qurban. Padahal, warga komplek perumahan di Jabodetabek terkadang kesulitan menyimpan daging qurban, freezer-nya sampai nggak muat karena kebanyakan,” demikian Mas Ahmad – begitu ia biasa disapa – menggambarkan komparasi suasana berqurban di desa dan kota.
Dampak Ekonomi Qurban
Di tempat yang sama, Hidayat Zain berpendapat, berdasarkan social mapping awal, warga desa umumnya bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan yang minim. Sebagian lagi mengelola lahan pertanian atau perkebunan milik sendiri dengan luasan kurang dari satu hektar yang tentu saja sangat tidak memadai untuk biaya pendidikan yang layak bagi dua anak atau lebih. “Kampanye Qurmades menjadi penting untuk diikuti dengan memujudkan KAMPUNG TERNAK yang menggerakkan ekonomi pedesaan. Ini menjadi model bisnis yang berdampak sosial luar biasa karena melibatkan banyak warga desa secara kolektif. Warga desa cukup fokus pada pada pemeliharaan hwan ternak tanpa dipusingkan dengan penjualan ke tengkulak dengan harga rendah di musim qurban. Warga desa memiliki tambahan penghasilan dari hewan ternak yang mereka pelihara dengan baik sesuai bimbingan tim ahli spesialiskambing.com,” papar Hidayat Zain. Yang tidak kalah penting, lanjut alumni Politeknik Negeri Jakarta ini, model holistik KAMPUNG TERNAK menjadi alternatif solusi pendapatan warga yang selama ini mengandalkan sawah tadah hujan mengingat produksinya menurun bahkan terancam gagal di musim kemarau.
“Kami melirik potensi pengembangan peternakan di wilayah Jasinga – Bogor yang masih memiliki lahan luas dengan dukungan warga desa yang akrab dengan peternakan kambing/domba. Wilayah Jasinga sangat terjangkau untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban di Jabodetabek karena cukup ditempuh 2 jam dari Jakarta,” demikian ditambahkan Ahmad Fitrianto.
_Dikeluarkan oleh spesialiskambing.com. Keterangan lebih lengkap dapat menghubungi_
*Business Development – Halim 6285726421510*