DepokNews- Kepala Sekolah SDN 2 Sawangan Yeni Kusdiani mengakui jika pihaknya sudah melaporkan, perihal ruang kelas yang rubuh kepada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sawangan. Selanjutnya UPT Pendidikan yang akan melapor ke Dinas Pendidikan.
Diakui Yeni bangunan sekolah tersebut baru dibangun. “Perkiraan sih tahun 2011, saya pindah kesini tahun 2015. Meski satu kelas saja yang atapnya ambruk, tapi tiga ruangan lain anak-anak nya juga ikut diungsikan,” terangnya.
Dia bersyukur saat kejadian sudah tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar di dalam ruang kelas. “Untungnya anak-anak sudah pada pulang ke rumahnya masing-masing. Meski begitu saya harap ini bisa cepat diperbaiki. Khawatir juga kalau keadaan ya begitu,” bebernya.
Ia menuturkan untuk sementara waktu, kelas 6 belajar di ruangan sebelah bangunan yang atapnya ambruk. Kelas 6 menempati dua ruangan di lantai atas tapi beda bangunan pindah menempati ruangan kelas 4. Kelas 5 juga diatas. Sekolah ini kan ada dua bangunan.
“Sedangkan kelas 1, 2,3 dan 4 belajar di lantai bawah,” tuturnya.
Yeni memastikan jika proses belajar mengajar siswa tidak terganggu. “Ya dibagi-bagi aja. Untuk yang kelas 1,2,3 waktu belajar nya lebih sebentar. Sedangkan kelas 6 karena mau ujian bulan Mei nanti tetap fokus belajar hingga jam 12 siang,” tandasnya.
Sementara itu orangtua siswa kelas 6, Ludiyanti mengaku was-was melihat ruang kelas anaknya belajar ambruk.
“Ya khawatir lah. Saya harap ini cepat diperbaiki agar anak-anak bisa kembali belajar,” ucapnya.
Ia mengatakan kemungkinan atap kelas ambruk lantaran konstruksi bangunan yang tidak bagus. “Sore hari sebelum kejadian kan memang ada angin kencang. Puting beliung di Sawangan. Kalau ini karena angin kencang, genteng-genteng pasti udah pada roboh. Tapi ini kan nggak,” katanya.
Dirinya juga mendengar jika bangunan sekolah itu usianya masih terbilang baru. “Ini baru kok. Lihat aja tembok nya juga masih bagus. Tapi atap kelas kenapa bisa ambruk. Berarti kan memang konstruksi nya,” tutupnya.(mia